background

Artikel

Hiduplah Dengan Asuransi Allah

Yudha Adhyaksa

04 Nov 2024

Cover

Asuransi di zaman sekarang seperti benda yang wajib dibeli. Lebih dari itu, asuransi bahkan dijadikan keunggulan perusahaan dalam menarik calon pegawai.

Entah kenapa dari dulu saya tidak sreg membeli asuransi kesehatan walau sering mendapat tawaran baik sebelum atau sesudah hijrah. Pakai asuransi hanya ketika kerja dan harus menerima karena kebijakan perusahaan.

Para sales asuransi selalu gigih membujuk calon konsumennya dengan mengajaknya membayangkan kondisi terburuk masa depannya.

  • Kekhawatiran tidak ada uang untuk biaya anak sekolah SMA dan Kuliah, makanya Anda perlu beli Asuransi Pendidikan. Supaya ada uang untuk membayar semuanya.
  • Gaji kantor sekarang mungkin cukup, tapi kebutuhan di masa depan juga besar sekali. Jadi Anda perlu ikut Asuransi Investasi, yang bisa menghasilkan keuntungan besar cukup untuk menutupi segala pengeluaran di masa depan.
  • Sebagai tulang punggung keluarga, posisi ayah sangat rentan. Jika meninggal dunia dan kantor tidak memberi ahli warisnya uang bulanan, bagaimana keluarganya bisa hidup? Itulah pentingnya Asuransi Jiwa, karena kita tidak tahu kapan kematian datang. Ini syarat KPR, ketika debitur Bank meninggal dunia, asuransi akan melunasi sisa pinjaman.
  • Rumah adalah benda paling berharga tapi kita tidak bisa menjaganya terus menerus. Resiko kebakaran mengintai, siap datang sewaktu-waktu. Inilah sebabnya perlu mendaftar Asuransi Kebakaran. Ini juga syarat untuk mendapat KPR, supaya kalau terjadi kebakaran, Bank akan menerima ganti rugi.
  • Anda butuh Asuransi Kesehatan karena tabungan tidak cukup untuk perawatan kesehatan. Anda tidak tahu kapan butuh rawat inap, rawat jalan, kecelakaan, biaya obat, melahirkan, mengidap penyakit langka. Asuransi akan mengganti semua biaya itu.

Pertanyaannya, kenapa selalu berpikir masa depan akan suram ?

Yakinlah pada Allah. Allah lah pengatur kebaikan, kemudharatan dan keselamatan. Sandarkan hati hanya pada Nya untuk keluar dari segala kesulitan dan kekhawatiran masa depan yang suram. Allah menjanjikan pertolongan itu dalam firmannya:

Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya” (QS. Ath Tholaq: 2-3).

Ingatlah, setiap orang tidak akan mati sebelum rezekinya habis. Jadi kalau dia masih hidup, artinya masih memiliki rezeki. Hanya saja kapan diterima rezeki menjadi rahasia Allah.

“Wahai sekalian manusia, sesungguhnya kalian tidak akan mati sampai sempurna jatah rezekinya, karena itu, jangan kalian merasa rezeki kalian terhambat dan bertakwalah kepada Allah, wahai sekalian manusia. Carilah rezeki dengan baik, ambil yang halal dan tinggalkan yang haram.” (HR. Baihaqi dalam sunan al-Kubro 9640, dishahihkan Hakim dalam Al-Mustadrak 2070 dan disepakati Ad-Dzahabi)

Dengan berpegang pada prinsip ini, maka ingatlah : KITA BISA HIDUP TANPA ASURANSI.

Dari apa yang saya alami, cerita teman-teman hijrah, kisah orang hijrah di media sosial, mereka tidak punya asuransi tetapi tetap bisa hidup tuh. Selalu ada jalan keluar walau tidak mempunyai asuransi.

Inilah Pengganti Asuransi

  • Ganti Asuransi Pendidikan dengan bekerja lebih baik.

Lha wong anak masih SD, tetapi kita sudah memikirkan biaya sekolah anak 5 – 10 tahun mendatang. Padahal waktunya masih lama, akan muncul banyak solusinya nanti. Bisa dibayar dari gaji kantor, keuntungan bisnis, tabungan, bisa juga dengan menjual aset.

  • Ganti Asuransi Investasi dengan bekerja lebih baik.

Betul, pengeluaran masa depan besar tapi bukan berarti kita tidak sanggup menyiapkan uangnya. Sebagai karyawan, kita bisa lompat ke perusahaan yang memberi gaji lebih besar. Bagi pengusaha, kita tentu optimis bisnis yang ada bisa semakin besar untuk mengantisipasi masa depan.

  • Ganti Asuransi Jiwa dan Kebakaran dengan sedekah dan beramal baik.

Sedekah itu benteng, bisa menolak bencana.

“Sedekah dapat menolak 70 macam bencana, dan yang paling ringan adalah penyakit kusta dan sopak (vitiligo).” (Riwayat Imam Thabrani).

Sedekah bisa berupa materi atau non materi. Dengan kita punya kegiatan sosial, ini menjadi pahala sedekah yang akan menghindarkan kita dari resiko bencana. Selain itu, tentu kita harus patuh pada aturan lalu lintas dan menghindari penyebab kebakaran untuk meminimalisir resiko.

  • Ganti Asuransi Kesehatan dengan menerapkan pola hidup sehat

Di zaman sekarang, kesehatan terkesan mahal, padahal tidak seperti itu realitanya. Sebagai seorang muslim, kita punya sosok teladan yang dapat dijadikan contoh dalam pola hidup sehat, yaitu Rasulullah. Seperti, berpuasa, berhenti makan sebelum kenyang, memakan makanan yang baik, menjaga kebersihan, rajin menggosok gigi dan sebagainya. Namun, ketika badan sudah merasakan gejala mau sakit, penuhi hak badan untuk istirahat. Cegah sakit dengan cukup tidur, banyak minum air putih. Kalau sudah sakit bagaimana? Ya qadarullah, dijalani saja karena sakit juga mengurangi dosa.

“Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Ambil pengobatan alami. Misal minum jahe, wedang uwuh, teh hangat, air putih hangat, perbanyak buah, perbanyak tidur. Cegah sakit dengan puasa sunnah, diet ketto, jus smoothies. Hijrah itu membuat sehat, karena Anda menjadi berhati-hati pada apa yang Anda makan.

Hijrah ibarat lari marathon. Perjuangan ini bakal lama dan butuh stamina panjang jadi kita harus menjaga badan dan pikiran juga. Buktikan kalau orang hijrah bisa berhasil. Kita pasti bisa !

 

Belajar juga

 

Artikel

Baca Artikel Lainnya

Thumbnail
99% Developer Tidak Pakai Modal Sendiri

Termasuk Ciputra! Dalam bukunya, Ciputra The Entrepreneur “The Passion of My Life”, beliau bercerita perjuangannya mengembangkan Ancol. Sebagai sarjana arsitektur baru lulus, ia bosa...

Yudha Adhyaksa

04 Nov 2024

Thumbnail
Cara Menabung Yang Syar’i Di Bank

Menabung di Bank Konvensional itu haram karena ada bunga ribanya. Ibarat parkir mobil, pemilik seharusnya membayar uang parkir ke tukang parkir karena bersedia jagain mobilnya di tempat parkir. Kal...

Yudha Adhyaksa

04 Nov 2024

Thumbnail
5 Kasus Permodalan Pengusaha Hijrah

Sebagai pengusaha, kita tahu bahwa pengetahuan yang didapat tidak selalu bisa diterapkan di kehidupan nyata. Solusinya tidak bisa dipakai karena sifatnya terlalu umum, padahal masalah di lapangan terl...

Yudha Adhyaksa

04 Nov 2024

Daftar Sekarang

Ilmu Pengusaha Syariah

Terlengkap

Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan

Langganan Sekarang Image