background

Artikel

5 Strategi Manajemen Keuangan

Yudha Adhyaksa

19 Nov 2024

Cover

Bisnis yang baru dirintis akan terkena Murphy Law yaitu semua rencana pengeluaran yang telah dibudgetkan pada realisasinya akan membengkak 3 – 4 X lipat lebih besar.

Meski begitu, apabila tidak direncanakan juga sama dengan merencanakan kegagalan total. Jadi bagaimana? Perlu strategi keuangan yang efektif untuk mengendalikan biaya secara tepat sasaran.

Itulah mengapa modal awal harus Anda harus kelola dengan tepat karena begitu dibelanjakan akan hilang dan tidak tahu kapan kembalinya.

5 Strategi keuangan meminimalisir resiko bangkrut

Inilah strategi yang sebagian besar orang jarang tahu. Terlihat ketika pandemi menyerang, ribuan UKM kolaps. Para pegawainya dirumahkan dengan janji ‘akan dipanggil kembali’ setelah NEW NORMAL, yang tidak tahu kapan.

1. Pisahkan rekening pribadi dan rekening usaha

Disini ada beberapa teknik yaitu

  • Membuat 1 rekening untuk semua produk
  • Membuat 2 rekening: 1 pemasukan dan 1 pengeluaran
  • Membuat rekening untuk setiap produk / Divisi Bisnis

Jadi Anda tahu pergerakan uang real time, mana bisnis yang untung atau rugi. Semua bisa dievaluasi dengan tepat.

2. Buat rencana jangka pendek dan panjang

Buatlah rencana simulasi cashflow dari 2 sisi yaitu pemasukan dan pengeluaran.

  • Jangka pendek 1 bulan
  • Jangka menengah 3 bulan
  • Jangka panjang 6 bulan

Dengan rencana ini Anda mampu melihat jauh arus kas ke depan.

Jadi sejak awal Anda memprediksi akan defisit atau surplus dan secepatnya Anda bisa siapkan strategi untuk mengatasi. Mengapa? Karena urusan cashflow perlu dikontrol lebih serius.

Ingatlah pepatah ini : CASHFLOW IS KING dan PROFIT IS QUEEN. Kedua hal ini sangat erat hubungannya. Pastikan Anda menarget tak hanya profit besar tapi juga kelancaran uang masuk.

3. Efisiensikan biaya secara konsisten

Perusahaan harus terus berkembang dan salah satu pilar bisnis yang harus difokuskan adalah biaya.

Ikuti strategi Low Cost berikut ini:

  • Senantiasa mengurangi Harga Pokok Pengeluaran
  • Mengurangi pegawai tidak produktif
  • Cari supplier dan bahan baku lebih murah
  • Kurangi waktu pemrosesan agar HPP lebih murah
  • Persingkat waktu disetiap aktivitas bisnis
  • Pas kan takaran agar tidak ada yang terbuang
  • Kurangi biaya rutin ; listrik, air PAM, sewa kantor
  • Gunakan alat atau mesin untuk membuat proses lebih mudah, cepat, dan hemat

4. Siapkan cadangan uang darurat

Tidak seorangpun tahu masa depan, itu pasti. Tapi kita bisa berjaga-jaga sejak dini untuk kondisi darurat. Persiapkanlah cadangan uang dalam jumlah wajar sehingga ketika target pemasukan meleset, masih ada uang untuk membayar pegawai. Tanpa cadangan uang darurat membuat bisnis rentan dan perlahan menuju kebangkrutan.

Sebuah usaha Tour & Travel skala menengah telah berjalan 8 tahun berusaha Scale Up dengan berinvestasi jor-joran pada biaya Marketing seperti menambah tenaga ahli, budget iklan, menambah aset. Tanpa disadari setiap penambahan 1 orang sebetulnya meningkatkan biaya 1.5 X lipat karena ada biaya-biaya lain yang mengiringi.

Dan ketika COVID 19 datang, habislah sudah. Hanya butuh 2 minggu untuk tutup total karena cadangan dana daruratnya bertahan selama itu saja.

5. Sehatkan keuangan dengan laporan ini

Banyak para pelaku usaha tidak punya latar belakang Keuangan. Mereka cukup puas dengan adanya untung yang bisa diputar untuk belanja bahan baku. Untuk keuangan skala Usaha Mikro cukup ditangani dengan aplikasi Smartphone, namun ketika bisnis Anda membesar, anda butuh 4 Laporan Keuangan ini.

1) Laporan Laba Rugi, untuk mengukur laba perusahaan (profitabilitas) selama satu periode.

2) Laporan Neraca, untuk melihat kekayaan, utang dan modal perusahaan pada satu periode. Kondisi tersebut terlihat dari aset, hutang, dan modal perusahaan yang berfluktuasi dari tahun ke tahun.

3) Laporan Arus Kas, untuk memahami aliran kas masuk dan keluar dalam satu periode. Informasi ini digunakan untuk menganalisa trend apakah naik atau turun dimasa yang akan datang.

4) Laporan Harga Pokok Perolehan (HPP), semakin akurat menghitungnya akan semakin bagus. Hitunglah semuanya; bahan produksi, transportasi, listrik, gas, label paket, kotak pengemasan, komisi reseller dan banyak lagi.

5) Laporan Penjualan, untuk mencatat aktivitas penjualan cash maupun kredit. Pencatatan harus detil baik itu jenis barang kuantitas barang dan harga.

6) Laporan Utang, agar Anda bisa menyiapkan dana sebelum jatuh tempo dan memudahkan monitor sisa utang. Kreditur puas dan reputasi Anda menjadi kredibel.

7) Laporan Piutang, agar stabil uang masuknya kategorikan klien sebagai “Piutang Lancar”, “Kurang Lancar” dan “Macet” karena perlakuannya berbeda-beda ketika menagih.

8) Laporan Persediaan, agar tepat waktu memenuhi permintaan penjualan, menjaga harga bahan baku dari kenaikan dan menghindari terlalu banyak persediaan sehingga biaya tetap efisien.

Dengan semua laporan itu, anda tahu persis posisi keuangan, kinerja dan perubahannya agar pengambilan keputusan menjadi tepat. Rencana paling baik adalah yang dieksekusi. Setelah tahu ini segera tentukan hari dan jam berapa Anda mulai menerapkan ilmu ini ya.

Tugas pemimpin mengarahkan Tim mencapai hal-hal yang nampaknya tidak mungkin menjadi mungkin. Sehingga didalam prosesnya timbullah ketidaknyamanan.

Itulah bisnis, kalau mau bertumbuh pasti tidak nyaman.

Jadi kalau sekarang Anda masih nyaman, coba cek keuangannya, jangan-jangan bisnis Anda sedang tidak bertumbuh.

 

 

Belajar juga

Artikel

Baca Artikel Lainnya

Thumbnail
Bagaimana Cara Bisnis Skincare dengan Modal Minim?

Bisnis skincare saat ini sedang menjadi tren di kalangan masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin memiliki kulit sehat dan cantik. Bagi para pengusaha yang memiliki modal terbatas, memulai bisnis s...

Latifah Ayu Kusuma

18 Jan 2024

Thumbnail
Kerja di Asuransi Riba: Perspektif Keuangan dan Hukum Islam.

Pertanyaan seputar keabsahan asuransi dalam Islam memunculkan dilema di kalangan umat Muslim, terutama mereka yang berkecimpung di industri keuangan. Bagaimana Islam memandang kerja di asuransi riba?...

Latifah Ayu Kusuma

17 Jan 2024

Thumbnail
Cari Modal Tanpa Riba: Pilihan Bijak untuk Pengusaha Muslim

Dalam dunia bisnis yang semakin dinamis, pengusaha muslim seringkali dihadapkan pada tantangan dalam mencari modal tanpa harus terjerat dalam sistem riba yang bertentangan dengan prinsip-prinsip syari...

Latifah Ayu Kusuma

16 Jan 2024

Daftar Sekarang

Ilmu Pengusaha Syariah

Terlengkap

Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan

Langganan Sekarang Image