Artikel
Yudha Adhyaksa
19 Nov 2024
Bisnis yang baru dirintis akan terkena Murphy Law yaitu semua rencana pengeluaran yang telah dibudgetkan pada realisasinya akan membengkak 3 – 4 X lipat lebih besar.
Meski begitu, apabila tidak direncanakan juga sama dengan merencanakan kegagalan total. Jadi bagaimana? Perlu strategi keuangan yang efektif untuk mengendalikan biaya secara tepat sasaran.
Itulah mengapa modal awal harus Anda harus kelola dengan tepat karena begitu dibelanjakan akan hilang dan tidak tahu kapan kembalinya.
Inilah strategi yang sebagian besar orang jarang tahu. Terlihat ketika pandemi menyerang, ribuan UKM kolaps. Para pegawainya dirumahkan dengan janji ‘akan dipanggil kembali’ setelah NEW NORMAL, yang tidak tahu kapan.
Disini ada beberapa teknik yaitu
Jadi Anda tahu pergerakan uang real time, mana bisnis yang untung atau rugi. Semua bisa dievaluasi dengan tepat.
Buatlah rencana simulasi cashflow dari 2 sisi yaitu pemasukan dan pengeluaran.
Dengan rencana ini Anda mampu melihat jauh arus kas ke depan.
Jadi sejak awal Anda memprediksi akan defisit atau surplus dan secepatnya Anda bisa siapkan strategi untuk mengatasi. Mengapa? Karena urusan cashflow perlu dikontrol lebih serius.
Ingatlah pepatah ini : CASHFLOW IS KING dan PROFIT IS QUEEN. Kedua hal ini sangat erat hubungannya. Pastikan Anda menarget tak hanya profit besar tapi juga kelancaran uang masuk.
3. Efisiensikan biaya secara konsisten
Perusahaan harus terus berkembang dan salah satu pilar bisnis yang harus difokuskan adalah biaya.
Ikuti strategi Low Cost berikut ini:
Tidak seorangpun tahu masa depan, itu pasti. Tapi kita bisa berjaga-jaga sejak dini untuk kondisi darurat. Persiapkanlah cadangan uang dalam jumlah wajar sehingga ketika target pemasukan meleset, masih ada uang untuk membayar pegawai. Tanpa cadangan uang darurat membuat bisnis rentan dan perlahan menuju kebangkrutan.
Sebuah usaha Tour & Travel skala menengah telah berjalan 8 tahun berusaha Scale Up dengan berinvestasi jor-joran pada biaya Marketing seperti menambah tenaga ahli, budget iklan, menambah aset. Tanpa disadari setiap penambahan 1 orang sebetulnya meningkatkan biaya 1.5 X lipat karena ada biaya-biaya lain yang mengiringi. Dan ketika COVID 19 datang, habislah sudah. Hanya butuh 2 minggu untuk tutup total karena cadangan dana daruratnya bertahan selama itu saja. |
Banyak para pelaku usaha tidak punya latar belakang Keuangan. Mereka cukup puas dengan adanya untung yang bisa diputar untuk belanja bahan baku. Untuk keuangan skala Usaha Mikro cukup ditangani dengan aplikasi Smartphone, namun ketika bisnis Anda membesar, anda butuh 4 Laporan Keuangan ini.
1) Laporan Laba Rugi, untuk mengukur laba perusahaan (profitabilitas) selama satu periode.
2) Laporan Neraca, untuk melihat kekayaan, utang dan modal perusahaan pada satu periode. Kondisi tersebut terlihat dari aset, hutang, dan modal perusahaan yang berfluktuasi dari tahun ke tahun.
3) Laporan Arus Kas, untuk memahami aliran kas masuk dan keluar dalam satu periode. Informasi ini digunakan untuk menganalisa trend apakah naik atau turun dimasa yang akan datang.
4) Laporan Harga Pokok Perolehan (HPP), semakin akurat menghitungnya akan semakin bagus. Hitunglah semuanya; bahan produksi, transportasi, listrik, gas, label paket, kotak pengemasan, komisi reseller dan banyak lagi.
5) Laporan Penjualan, untuk mencatat aktivitas penjualan cash maupun kredit. Pencatatan harus detil baik itu jenis barang kuantitas barang dan harga.
6) Laporan Utang, agar Anda bisa menyiapkan dana sebelum jatuh tempo dan memudahkan monitor sisa utang. Kreditur puas dan reputasi Anda menjadi kredibel.
7) Laporan Piutang, agar stabil uang masuknya kategorikan klien sebagai “Piutang Lancar”, “Kurang Lancar” dan “Macet” karena perlakuannya berbeda-beda ketika menagih.
8) Laporan Persediaan, agar tepat waktu memenuhi permintaan penjualan, menjaga harga bahan baku dari kenaikan dan menghindari terlalu banyak persediaan sehingga biaya tetap efisien.
Dengan semua laporan itu, anda tahu persis posisi keuangan, kinerja dan perubahannya agar pengambilan keputusan menjadi tepat. Rencana paling baik adalah yang dieksekusi. Setelah tahu ini segera tentukan hari dan jam berapa Anda mulai menerapkan ilmu ini ya.
Tugas pemimpin mengarahkan Tim mencapai hal-hal yang nampaknya tidak mungkin menjadi mungkin. Sehingga didalam prosesnya timbullah ketidaknyamanan.
Itulah bisnis, kalau mau bertumbuh pasti tidak nyaman.
Jadi kalau sekarang Anda masih nyaman, coba cek keuangannya, jangan-jangan bisnis Anda sedang tidak bertumbuh.
Artikel
Banyak umat muslim yang masih beranggapan bahwa riba hanya ada di bank. Padahal riba bisa terjadi di mana saja, termasuk agen asuransi, jual beli emas, dan lain sebagainya. Unsur pokok yang...
Yudha Adhyaksa
26 Jan 2024
Banyak yang masih ragu untuk mengembangkan bisnisnya dengan cara syar’i. Takut rugi lah, takut putus kerja sama dengan partner, atau takut konsumen pindah ke lain hati. Padahal prinsip syaria...
Yudha Adhyaksa
25 Jan 2024
Walaupun sudah jelas hukum bekerja di Bank riba, terkadang masih timbul keraguan apakah benar seluruh bagian haram? Karena sebuah Bank itu memiliki banyak sekali bagian dan ada juga yang tidak berhubu...
Yudha Adhyaksa
24 Jan 2024
Daftar Sekarang
Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan