background

Artikel

Ulangi Umroh Dibiayai Gaji Riba

Yudha Adhyaksa

13 Jul 2023

Cover

Pengusaha Muslim harus tahu - Menjadi pegawai Bank ribawi memang enak. Gaji pokok per bulannya tinggi, apalagi uang lemburnya besar. Bonusnya pun berkali-kali lipat. Dengan kemampuan keuangan di atas rata-rata, mereka bisa pergi umroh minimal satu kali, bahkan ada yang setiap tahun.

Anda tahu bahwa semua jenis ibadah tidak diterima oleh Allah, selama di perut seseorang atau di dalam badannya ada sumber (harta) haram. Nabi bersabda:

“Sesungguhnya Allah itu baik, bersih, suci, tidak menerima kecuali yang baik, suci, dan bersih.” (HR. Imam dan Muslim)

Status Ibadah Umroh Yang Dibiayai Dari Penghasilan Riba

Lalu sebenarnya, bagaimana status ibadah umroh yang dibiayai dari penghasilan riba?

Lajnah Daimah (Lembaga Fatwa Arab Saudi) pernah ditanya tentang ini dan mereka sudah memberikan fatwanya. Hajinya tetap sah jika sudah memenuhi rukun haji yang sesuai dengan ajaran Allah. Tapi disertai dosa karena bekal (pembiayaannya) berasal dari uang haram. Ada cacat di hajinya sehingga pahalanya sangat kurang. Di sisi lain, kewajiban hajinya telah gugur. Dan hal ini berlaku pula pada ibadah umroh.

Perkara riba memang dibuat ketat oleh hukum syariah. Sengaja dibuat tidak ada celah agar tidak ada seorangpun bisa mengambil untung dari uang riba. Karena kalau tidak, banyak sekali orang memakai uang haram untuk pergi umroh dan haji.

Tujuannya apa ? Untuk menghilangkan dampak riba yang bisa merugikan. Bukan hanya pada pelakunya, tapi juga masyarakat dan negaranya.

Apakah Perlu Diulang?

Tentu tidak semua orang hijrah mampu mengulangi haji dan umroh. Ya wajarlah, namanya juga baru hijrah, baru beralih ke pekerjaan baru atau sedang merintis bisnis. Jadi kalau belum mampu mengulanginya, it is okay. Very okay.

Meski sekarang belum mampu, tidak ada salahnya Anda bahas. Anda lihat dari perspektif lain.

Pahala yang berasal dari ibadah haji dan umroh sangat besar. Dan menurut Lajnah Daimah, Anda tidak perlu mengulangi lagi karena kewajiban haji atau umroh sudah gugur. Tapi rasanya sedih juga ya membayangkan dulu sudah capai fisik ternyata pahala yang didapat hanya kecil sekali. Kecewa karena pahalanya tidak diterima Allah.

Sehingga ini memunculkan perasaan, rasanya kok kurang afdhal ya bila tidak diulang. Bila ingat janji Allah:

“Barang siapa yang meninggalkan sesuatu karena Allah maka Allah akan ganti dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 63)

Mendapatkan haji mabrur yang sesuai dengan sabda Nabi  dibawah ini:

“Jika seseorang pergi haji dengan nafkah yang baik, yang halal dan dia menaruh kakinya di lembah (kalau di zaman Anda sekarang, mulai jalan menuju ke bandara) lalu ia berseru ‘Ya Allah, aku jawab panggilanMu dengan panggilan yang santun.’ Maka diseru oleh malaikat dari langit “Sesungguhnya, panggilanmu akan mendatangkan kebahagiaan untukmu. Bekalmu halal, kendaraanmu halal dan hajimu mabrur (haji yang diterima oleh Allah sang Pencipta) tanpa berdosa.” (HR. Thabrani)

 

Yudha Adhyaksa

CEO & Founder Fiqeeh

Artikel

Baca Artikel Lainnya

Thumbnail
Hindari 5 Kesalahan Besar Usaha

Sebagai pengusaha pasti membuat banyak kesalahan terutama yang sedang merintis dimana kondisinya serba tidak ideal. Kesalahan terjadi karena cashflow belum stabil, pemilik merangkap pegawai, pengal...

Yudha Adhyaksa

08 Jul 2023

Thumbnail
4 Cara Jitu Membeli Rumah Secara Syar’i

Di zaman sekarang, terlalu mudah orang berutang meski untuk barang yang tidak dibutuhkannya, bahkan hanya untuk meningkatkan gaya hidup. Seperti memakai kartu kredit membeli kosmetik mahal, HP baru, d...

Yudha Adhyaksa

08 Jul 2023

Thumbnail
Strategi Pengusaha Muslim: Berutang Jika Terpaksa

"Berutang itu halal tapi tidak dianjurkan kecuali dalam keadaan terdesak" - Yudha Adhyaksa Jadi alasannya harus darurat dan ukurannya kembali pada kondisi orangnya atau standar kebiasaan...

Yudha Adhyaksa

09 Jun 2023

Daftar Sekarang

Ilmu Pengusaha Syariah

Terlengkap

Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan

Langganan Sekarang Image