Artikel
Yudha Adhyaksa
15 Feb 2024
Pihak yang terkena dosa riba bukan hanya penyetor atau orang yang melakukan transaksi saja, tetapi juga saksi dan pencatatnya. Astaghfirullah. Jangan sampai kita masuk ke dalam lubang dosa seperti itu.
Tapi kenapa pihak yang hanya membantu transaksi riba ikut berdosa? Kan dia hanya membantu, tidak bertransaksi secara langsung. Dia juga tidak ikut makan dari uang hasil riba.
Faktanya ada hadits Nabi yang melaknat pihak yang membantu proses transaksi riba:
“Rasulullah melaknat pemakan riba, penyetor riba, penulis transaksi riba, dan dua orang saksi yang menyaksikan transaksi riba. Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa”.” (H.R. Muslim)
Saksi riba termasuk pendukung riba. Mereka yang hadir saat penandatanganan akad riba, KPR riba, jual beli kredit riba dan sebagainya.
Kelima orang ini semuanya akan dilaknat karena tanpa mereka penyelenggaraan aktivitas riba tidak bisa berjalan sempurna. Seandainya mereka tahu bahwa pintu riba paling ringan sama dengan memperkosa ibunya, niscaya mereka tidak akan sudi mempraktekkannya.
Dari Abdullah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Riba ada 73 pintu, yang paling ringan seperti orang yang berzina dengan ibunya.” (HR. Hakim dan disahihkan ad-Dzahabi dan Syua’ib al-Arnauth)
Sebagai umat yang taat, wajib bagi kita untuk menjauhi transaksi riba. Toh banyak solusi syar’i yang bisa diamalkan daripada terkena dosa. Misalnya dalam transaksi kredit usaha rakyat, kita bisa memilih pembiayaan alat usaha. Atau dalam utang piutang, kita bisa menghapuskan tambahan agar kreditur lebih ringan dan kedua belah pihak tidak berdosa.
Bagaimana jika kamu pengusaha muslim yang dekat dengan riba?
Misalnya kamu butuh modal sehingga ingin mengajukan utang ke bank. STOP! Sebenarnya kamu punya solusi lain.
Jual segala aset yang bisa dijual lalu gunakan uangnya untuk modal usaha.
Kamu bisa mencari partner syirkah (kerja sama) bagi hasil. Kamu bisa mencari mulai dari keluarga, sahabat, tetangga, hingga investor yang dapat dipercaya.
Kamu bisa utang tanpa riba kepada orang yang mau meminjami dengan tulus. Tentu agak sulit menemukan orang seperti ini, tapi ingat bahwa Allah akan selalu menolong hamba-Nya.
Jika kamu masih bingung cara mengembangkan bisnis syariah agar terhindar dari riba, kamu bisa ikut kelas online di Fiqeeh.
Fiqeeh adalah Kampus Bisnis Syariah yang menyajikan beragam kelas online untuk pengusaha muslim. Ada kelas cara dapat modal tanpa riba hingga kelas pemasaran syar’i.
Jika bergabung, kamu akan dipandu oleh mentor online berpengalaman. Kamu juga bisa konsultasi langsung kapan dan di mana saja secara online.
Artikel
Pemilik tanah adalah pemodal dengan andil terbesar bila tanah tersebut dikerjasamakan dg pengelola, betul begitu? COACH YUDHA ADHYAKSA Kalau ada pemodal mau dapat bagi hasil lebih besar dari pen...
Yudha Adhyaksa
23 Oct 2025
Setahu saya yg namanya denda itu masih riba minn..Bagaimana kita bisa tahu kalo denda itu dipakai Bank Syariah buat kepentingan sosial? Memang ada laporannya ke nasabah keluar masuk uangnya? ...
Yudha Adhyaksa
23 Oct 2025
Seumpama pemerintah membangun jalan tol dengan hutang, tidak apa2 jika masyarakat tetap memanfaatkan jalannya. Yang menjadi pertanyaan, bagaimana jika harus bekerja di perusahaan/menjadi sala...
Yudha Adhyaksa
22 Oct 2025
Daftar Sekarang
Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan