background

Artikel

Riba Dalam Tabungan Juga Haram?

Yudha Adhyaksa

22 Mar 2024

Cover

Siapa yang lebih suka menabung di bank daripada di bawah bantal? Kalau dipikir-pikir, menabung di bank memang lebih praktis, aman, dan tercatat secara rinci. Namun umat muslim harus bijak memilih jenis produk tabungannya. Kenapa?

Ya karena ada larangan riba. Riba yang merupakan tambahan atas suatu transaksi bisa menjadi pintu dosa bagi kita. Tapi tenang saja, tak semua tabungan di bank mengandung riba.

Ketika kita menyetor uang ke Bank, hakikatnya adalah memberi utang kepada Bank. Meskipun namanya “menabung”, tapi kita turut menyuburkan transaksi utang. Lho kok bisa?

Definisi utang adalah menyerahkan uang kepada orang lain untuk dimanfaatkan dan nantinya dikembalikan utuh. Jadi ketika menyimpan uang di Bank, Bank akan memakai uang kita untuk dipergunakan sesuai kebutuhannya. Dan ketika kita menerima bunga selama uang masih disimpan di Bank, berarti kita menerima keuntungan sebagai kreditur. Padahal semua transaksi utang yang menghasilkan keuntungan adalah riba.

Ada yang bertanya, “Ribanya dimana sih?” Ribanya ada pada bunga. Kapan terkenanya? Sejak menandatangani kesepakatan yang berisi klausul bunga. Agar lebih jelas, ini perhitungannya.

Ilustrasi Riba Dalam Tabungan

Tabungan di Bank Rp. 1.000.000, bunga 4% per tahun. Bunga Rp. 40.000 per tahun adalah riba Qardh.

Begitu Anda menerima bunga ini, situasi yang berlaku adalah:

  • Bank menjadi penyetor riba karena memberikan bunga 
  • Nasabah menjadi pemakan riba 

Adapun biaya administrasi halal untuk dibayar karena kita memanfaatkan sistem Bank.

Analoginya seperti tempat parkir mobil. Pemilik seharusnya membayar uang parkir ke tukang parkir karena bersedia jagain mobilnya. Dalam tabungan pun begitu. Masyarakat seharusnya hanya membayar biaya administrasi saja ketika menabung (‘memarkir’) uang di Bank. Tapi kalau sampai menerima bunga dari Bank, ibarat seperti tukang parkir memberi tip ke pemilik mobil, ini kurang pas. Tidak masuk logika.

Jenis Produk Tabungan Bank

Tabungan hanyalah salah satu produk simpanan berbunga di Bank. Masih banyak jenis lain yang perlu diwaspadai agar tidak terjatuh ke lubang dosa riba.

1) Tabungan, terdiri dari :

  • Rekening biasa
  • Rekening joint account (joint or dan joint and
  • Rekening valas (valuta asing)

2) Deposito 

  • 7 hari
  • 1 bulan
  • 3 bulan
  • 6 bulan
  • 12 bulan 
  • 24 bulan.

3) Giro (Rekening Koran)

Umumnya nasabah Giro tidak diberikan bunga. Namun Bank bisa memberikan bunga kepada nasabah prioritas yang menempatkan uang berjumlah besar atau nasabah tersebut punya hubungan istimewa dengan Bank.   

Untuk menarik minat agar nasabah mau menyimpan uang di Bank atau untuk memperbesar kebutuhan funding Bank, Bank memberikan hadiah yang sangat menarik, seperti:

  • HP dan Tas Traveller untuk penabung dengan nilai tertentu
  • Payung, Kalender, Jam Dinding karena menjadi nasabah loyal
  • Hadiah undian bagi pemenang berupa uang Rp. 5.000.000/bulan
  • 1 buah motor atau 1 buah mobil untuk nominal besar dan tidak boleh ditarik sampai batas waktu tertentu

Semua hadiah ini adalah manfaat yang diterima penabung atau deposan karena menaruh uangnya di Bank. Disini berlaku hukum riba pada manfaat sebelum utang lunas. Tanpa melihat nilai, hadiah Bank haram diterima selama nasabah masih mempunyai simpanan di Bank. 

Lalu kapan bolehnya? Setelah kita tarik semua simpanan apapun jenis produknya walau kecil kemungkinan Bank memberi hadiah karena kita bukan nasabahnya lagi.

Itulah mengapa pengusaha muslim harus bijak memilih jenis produk tabungan bank. Banyak kok bank syariah yang memiliki produk tabungan tanpa bunga. Atau kamu bisa tetap memilih tabungan bank konvensional tetapi bunganya tidak diambil. Biarkan saja mengendap.

Buat kamu yang sudah memiliki bisnis syariah, jangan sampai keuntungan bisnis kamu tercampur dengan bunga bank. Nanti jadinya haram dong.

Buat kamu yang ingin tahu lebih banyak tentang bisnis syariah atau ingin memulai bisnis, yuk gabung di Fiqeeh! Fiqeeh adalah Kampus Bisnis Syariah yang menyediakan berbagai pelatihan bisnis untuk pengusaha mikro, kecil, dan menengah. Kamu bisa belajar di kela online, workshop offline, atau konsultasi privat dengan mentor.

Yuk gabung sekarang!

 

Belajar juga

Artikel

Baca Artikel Lainnya

Thumbnail
Dropshipper VS Reseller, Mana Yang Halal?

  Solusi bagi pengusaha yang tidak memiliki modal, belum pa- ham ilmu bisnis dan tidak mau ambil resiko barang adalah menjadi wakil penjual dengan jam kerja bebas. Terlebih di masa sulit se...

Yudha Adhyaksa

19 Nov 2024

Thumbnail
Hindari 5 Cara Haram Developer Property Konvensional Ini

"Sungguh akan datang kepada manusia masa dimana seseorang tidak lagi peduli dengan cara apa ia mengambil harta, apakah cara itu halal ataukah haram." (HR. Bukhari) “Jika ada 10...

Yudha Adhyaksa

18 Nov 2024

Thumbnail
Kuasai 3 Strategi Anti Gagal Ini Saat Memulai Bisnis!

Adakah resep sederhana mudah dipraktekkan agar bisnis bisa ‘membesar’? Ada. Namanya (insyaa  Allah)  Strategi  Anti Gagal karena kemungkinan gagalnya kecil. 3 Strategi me...

Yudha Adhyaksa

18 Nov 2024

Daftar Sekarang

Ilmu Pengusaha Syariah

Terlengkap

Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan

Langganan Sekarang Image