Artikel
Yudha Adhyaksa
07 Sep 2021
Cerdas lah dalam memilih Staf – Kita semua tahu bahwa SDM (baca: staf) sangat penting bagi sebuah bisnis. Tanpa mereka, bisnis sulit berkembang. Anda bisa menjadi Superman tapi ketika mau scale up, Anda harus mempunyai Superteam. Lihat saja semua perusahaan sukses pasti mempunyai ribuan staf, tidak mungkin dijalankan foundernya saja.
Lalu bagaimana mengelola tim yang benar? Beberapa kebingungan yang pasti dihadapi UMKM adalah
5 Permasalahan SDM di atas paling sering di alami owner UMKM. Saya pun pernah mengalaminya sampai sekarang. Namun ketika perusahaan telah menjadi korporasi, hal-hal di atas akan berkurang. Dengan cara apa?
Banyak cara :
Pengusaha UMKM tidak punya semua itu. Terlebih bagi pengusaha hijrah yang bermodal pas-pasan, mereka terpaksa menilai pegawai berkualitas rendah selama mau menerima gaji di bawah UMK.
Baca Juga: Akad Ijarah untuk Karyawan
Kalau Anda tanya saya tips untuk staf pertama, saya akan menyarankan Anda rekrutlah staf penjualan atau Customer Service. Tidak harus berpendidikan tinggi, tapi yang mampu menggaji dirinya sendiri.
Maksudnya bagaimana?
Staf itu harus bisa mendapatkan uang untuk perusahaan minimal senilai gajinya di bulan pertama. Ini adalah keharusan yang mutlak. Logikanya sederhana, kalau staf tidak bisa menghasilkan uang dengan cepat, berarti dia bukan orang yang tepat. Betul bukan?
Anda tidak punya banyak waktu untuk mendidik staf. Budget Anda terbatas, tidak mungkin menunggu staf berubah setelah 3 bulan. Bisa habis modal Anda hanya untuk membayar orang yang tidak tepat. Dengan memberikan target 1 bulan, staf itu akan memotivasi dirinya sendiri. Staf tersebut, mau tidak mau, akan mengubah pribadinya menjadi karakter yang diinginkan perusahaan.
Logikanya adalah perusahaan sudah berinvestasi pada dirinya dengan memberikan pelatihan di minggu ke 1, jadi wajar jika perusahaan berharap staf baru cepat mendapatkan uang untuk perusahaan. Staf penjualan harus menjadi revenue center bukan cost center. Kehadiran mereka untuk mengubah perusahaan lebih baik, bukan malah memperburuknya.
Berdasarkan statistik, hanya 20% staf yang bersemangat untuk menunjukkan prestasi mereka. 80% lainnya hanya sekedar mencari gaji untuk menyambung hidup. Kelompok terakhir ini tidak perduli perusahaan mereka untung atau rugi, yang penting gajian terus. Dan owner biasanya tidak berani memecat staf yang tidak pernah mencapai target karena merasa staf baru perlu diberi kesempatan terus-menerus.
Wah, kalau begitu terus bisa cepat bangkrut dong perusahaan yang baru dirintis?
Ingatlah prinsip ini : rekrutlah dengan proses lama, tapi pecatlah dengan cepat. Saya pernah melakukan banyak kesalahan rekrutmen yang semoga Anda tidak sedang melakukannya. Jika Anda baru merekrut orang-orang di bawah ini, bersiap-siaplah. Bisa jadi mereka cuma bertahan antara 1 hari – 6 bulan.
Untuk UMKM mendapat sosok ideal staf, Anda perlu menerapkan tes berlapis sebagai berikut
Lalu kapankah sebaiknya pengusaha memecat stafnya?
“Satu hal yang paling mendasar dari kegagalan sebuah bisnis adalah ketidakmampuan pemiliknya untuk memecat secepatnya karyawan yang tidak potensial bagi perusahaan tersebut.” – Brian Tracy.
Baca Juga: Etika Jadi Kasir Idaman
Pengusaha membutuhkan staf yang tak hanya setia tapi juga mau berkorban mengembangkan bisnis Anda. Berkorban dengan cara :
Saya sangat menyarankan Anda membuat nilai inti untuk usaha Anda yang masih kecil (di bawah 30 orang) atau baru berjalan 3 tahun. Membuat nilai inti gampang-gampang susah, namun jika Anda menemui kesulitan, Anda bisa menerapkan nilai inti dari Sociolla kepada tim Anda :
Baca Juga: Cara Merekrut Karyawan yang Tepat dan Berkualitas
Di akhir hari, ingatlah ini : orang datang dan pergi. Staf akan resign suatu saat karena menemukan gaji lebih baik di perusahaan lain, menikah, berbisnis atau bahkan meninggal. Tidak ada yang abadi. Karena itu ketika bisnis Anda mulai membesar, buatlah sistem dan SOP. Secara bertahap saja, sesuai kemampuan Anda. Terus evaluasi proses yang kurang baik dan dokumentasikan praktek terbaik untuk dibagikan ke staf baru agar adaptasi lebih cepat.
Beranilah mencoba berbagai cara untuk mempertahankan staf terbaik Anda dengan memberi bonus lebih, insentif mendadak, gaji lebih tinggi. Ciptakanlah budaya yang mendorong setiap orang untuk berprestasi. Seorang pengusaha real estate dunia, Grant Cardone, bahkan memecat 10% dari timnya setiap tahun. Tujuannya untuk menyingkirkan staf yang underperformer sehingga hanya orang-orang yang ingin majulah yang tetap bertahan di perusahaannya.
Selamat mencoba!
Artikel
Pengusaha pemula seringkali bingung dalam hal membuat keputusan bisnis. Terlebih saat ia menemukan masalah-masalah baru yang belum pernah dialami sebelumnya. Misalnya tentang pencatatan keuangan. Suda...
Yudha Adhyaksa
01 Feb 2024
Ingat ya, syariah bukan hanya slogan maupun pemanis jualan. Bukan juga sekadar akad agar jual belinya halal di mata ulama. Dan bukan pula kedok pakaian menutup aurat bagi owner dan karyawan. Syariah a...
Yudha Adhyaksa
31 Jan 2024
Dilihat dari kulitnya, bank syariah nampak suci, tak terlibat riba maupun sistem keuangan yang dilarang oleh syariat Islam. Namun apakah faktanya demikian? Wallahu a‘lam, Saya belum pernah ke...
Yudha Adhyaksa
30 Jan 2024
Daftar Sekarang
Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan