Artikel
Yudha Adhyaksa
22 Jan 2024
Namanya sebut saja Maya. Ia seorang mahasiswi semester satu di salah satu universitas ternama di Indonesia yang senang berpikir panjang. Rasanya tak sabar ingin segera menyelesaikan kuliah supaya bisa bekerja untuk mendapatkan gaji besar dan mengubah hidupnya untuk menjadi orang kaya.
Dan tahukah anda perusahaan apa yang dia incar?
Yaa, pekerjaan yang diincarnya adalah pegawai bank riba. Mengapa? Karena di matanya, bekerja di sebuah bank adalah profesi yang sangat keren. Kantornya di gedung tinggi, seragamnya rapi dan keren dengan logo perusahaan dan paling penting adalah gajinya yang besar hmmm pasti menyenangkan sekali.
Siapa yang tidak terpikat?
Tapi, dia pernah mendengar tidak boleh bekerja disana karena riba. Dia tidak begitu paham sebenarnya apa itu riba tetapi sudah cukup membuatnya ngeri. Konon akibatnya mampu merusak hidup seseorang dan ini membuat dirinya galau.
Banyak pertanyaan menggelayuti pikirannya. Apakah impian pekerjaan yang sudah ada di benaknya bertahun-tahun kini harus dihilangkan? Bagaimana kalau tetap nekat bekerja?
Toh, kehidupan setiap orang pasti berbeda-beda, belum tentu ia mengalami dampak negatif riba yang sama.
Maya tidak sendirian. Masih banyak ribuan orang lainnya yang berpikir bahwa bekerja di Bank riba itu enak. Lihat saja lobi depannya dimana nasabah menunggu. Rapi, teratur, bersih, dan tentunya wangi! Mereka terpesona oleh kesan pertama. Kalau lobi depannya saja sudah keren, apalagi bagian dalam kantor.
Profesi sebagai pegawai Bank riba memang impian banyak pencari kerja.
Saya bicara seperti ini karena pernah berada didalamnya selama 12 tahun. Jadi paham kehidupan pegawainya disana. Apalagi saya sudah bekerja untuk 4 Bank Internasional. Dan hampir semua area pernah saya kerjakan.
Setidaknya ada 9 keuntungan bekerja di Bank, diantaranya:
Gajinya di atas UMR, belum ditambah tunjangan dan bonus berlipat-lipat. Sebuah pekerjaan mapan yang seolah-olah memanggil pencari kerja dengan bahasa: “Yuk, siapa yang mau hidup mewah kerjanya disini saja!”
Asuransi ini salah satu daya tarik yang besar. Betapa tidak?
Biaya inap rumah sakit yang terus naik, obat-obatan yang semakin mahal, belum lagi dokter spesialis yang tarifnya selangit, semuanya momok bagi sebagian besar orang ketika sakit. Namun tidak begitu bagi pegawai Bank riba. Tidak masalah buat mereka. Dengan entengnya mereka keluarkan jurus saktinya untuk menyelesaikan semua tagihan. Apalagi kalau bukan Kartu Asuransi yang bahkan meng cover vitaminnya.
Siapapun orang yang sakit pasti mau mendapat fasilitas ini, bukan?
Skill selalu ditingkatkan karena Bank adalah learning center militan dalam mengembangkan keahlian pegawainya melalui program yang terstruktur. Bagi pegawai junior, training nya di kota-kota besar dalam Negeri seperti Makassar, Bandung, Jogja. Sedangkan untuk pegawai senior lebih jauh lagi dong, bisa sampai ke Singapura, Tokyo, Hong Kong, Malaysia. Semua biaya akomodasi, transportasi dan konsumsi diganti. Bahkan dikasih uang saku minimal Rp. 500.000 setiap hari!
Siapa yang tidak mau?
Meja bersih dengan komputer bermerek tersedia. Untuk posisi tertentu diberikan tunjangan bebas biaya telepon, alat presentasi canggih, jam kerja fleksibel, Car Ownership Program agar tidak berpaling ke perusahaan lain dan masih banyak lagi. Semua itu disediakan untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif dan menambah bonafiditas perusahaan ketika menggaet nasabah.
Semua orang yang bekerja sebagai pegawai pasti mau fasilitas ini. Betul tidak?
Jenjang karir sangat jelas dan diatur berdasarkan kriteria penilaian yang detail. Umumnya naik 1 level dalam jangka waktu 2-3 tahun. Tapi bagi yang kinerjanya berprestasi bisa lompat level. Ada yang dalam 5 tahun naik 9 level. Ada juga jalur cepat untuk fresh graduates agar lulus langsung menjadi Asisten Manager yang namanya Management Development Program. Orangtua mana yang tidak bangga jika anaknya diterima program ini?
Paling enak bekerja kalau ada prosedurnya karena memperlancar tugas dan kelebihan Lembaga Riba ya disini. Bank adalah organisasi paling rapi secara sistem administrasinya. Sampai-sampai jurusan kuliah pegawainya tidak nyambung pun bisa diterima asal mematuhi sistem dan prosedur. Ada yang dari jurusan Teknik Kimia, Pertanian, Peternakan, Kesehatan Masyarakat, bahkan Astronomi!
Enak kan kerja di perusahaan yang menerima semua jurusan?
Target Bank 1 tahun sampai 5 tahun kedepan dikomunikasikan ke seluruh pegawai secara transparan. Otomatis mereka saling bahu membahu dan hampir setiap hari meeting memikirkan bagaimana mencapai target lebih cepat dan melampauinya. Mereka tahu kalau berhasil, sudah menunggu diakhir tahun bonus berkali-kali lipat.
Orang pengejar prestasi pasti mau banget kerja disini karena mendapat penghargaan yang setimpal, betul tidak?
Nama besar Bank meningkatkan reputasi pegawainya sebagai profesional yang berdedikasi tinggi. Memiliki etos kerja yang sangat baik. Karena itu mudah saja pindah ke perusahaan lain, apalagi jika sebelumnya bekerja di Bank papan atas lalu pindah ke Bank skala lebih kecil. Bahkan pernah ada seorang Marketing pindah ke 2 Bank dan mendapat kenaikan gaji 100% dalam satu minggu!
Semua pegawai berjiwa kutu loncat pasti ingin peluang kerja seperti ini, iya kan?
Dihormati karena penampilannya rapi dan pengetahuannya luas. Membuat pegawainya jadi berwibawa. Semua berkat pelatihan lengkap yang didapatnya, mulai dari pengembangan karakter, soft skill, mindset, mental, dan attitude. Tak hanya itu, akses ke lembaga negara pun terbuka lebar seperti BI, OJK, KPK, Kementrian dan beragam Organisasi Bisnis Internasional.
Semua orang yang suka berjejaring pasti mau masuk ke lingkungan seperti ini, bukan?
DISCLAIMER
Harap diingat, Saya bicara seperti ini bukan untuk memotivasi siapapun bekerja disana ya!
Saya hanya ingin memberitahu alasan mengapa Bank riba punya daya tarik besar. Ratusan bahkan ribuan lulusan universitas menyerbu ke Bank riba setiap tahunnya! Tapi tidak semua diterima. Hanya yang IPK nya tinggi saja bisa lolos tes seleksi. Hanya yang terbaik diterima.
Padahal, seandainya mereka tahu ada ‘bahaya akhirat’ menanti jika mereka diterima kerja di Bank, tentu tidak ada seorangpun yang sudi mengambilnya. Bagaimana tidak? Pekerjaan ribawi ini telah disebut dalam Al Qur’an sebagai pekerjaan haram.
Yuk Belajar Ilmu Fiqih Lebih Dalam!
Dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 275 sudah disebutkan dengan jelas bahwa Allah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Jika kamu ingin belajar lebih dalam tentang riba dan hijrah, silakan ikut kelas online di Fiqeeh - Kampus Bisnis Syariah. Di sini kamu juga bisa belajar cara memulai bisnis dari 0 dengan modal minim. Saat ini sudah lebih dari 5000 pengusaha muslim yang bergabung dan mampu mengembangkan bisnisnya sesuai prinsip syariah.
Yudha Adhyaksa
Founder Fiqeeh - Kampus Bisnis Syariah
Artikel
8. Menjebak pemilik tanah dengan akad tidak jelas Dulu pernah ada e book membongkar kebobrokan Developer konven raksasa. Penulisnya adalah anak dari pemilik tanah di Tebet. Ia bercerita ibunya diba...
Yudha Adhyaksa
05 Nov 2024
1. Langsung menggarap tanah luas Euforia selalu dirasakan peserta workshop Developer, baik itu syariah maupun konven. Titah guru, “Carinya langsung 1 hektar saja, karena capeknya sama dengan...
05 Nov 2024
“Seandainya dulu saya tidak hijrah, pasti tidak sesusah ini.” “Dulu beli apa-apa gampang. Tidak mikir harga. Kalau mau beli, ya beli saja. Sekarang beli kopi sachet saja mikir-mik...
Yudha Adhyaksa
05 Nov 2024
Daftar Sekarang
Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan