background

Artikel

Larangan Jual Beli Barang Gharar

Yudha Adhyaksa

24 Nov 2024

Cover

Gharar adalah ketidakjelasan besar

Syariat melarang jual beli barang yang ketidakjelasanya tinggi karena merugikan penjual atau pembeli. Gharar itu jual-beli yang tidak jelas kesudahannya. Sebagian ulama mendefinisikan dengan konsekuensi antara ada dan tidak.

“Rasulullah melarang jual beli al-hashah dan jual beli gharar” (HR. Muslim)

Contoh gharar:

Penjual berkata “Aku jual barang bagus di kotak ini ke kamu dengan harga Rp. 100.000”. Penjual tidak menjelaskan isi kotak dan pembeli pun membelinya karena percaya perkataan penjualnya.

Akad diatas ada unsur untung rugi (spekulasi). Pihak yang satu untung dan pihak lain rugi besar, inilah hakikat gharar.

Alasan Dilarang

 Sebuah produk harus bebas gharar karena 4 alasan ini.

  1. Ada unsur untung rugi yang bisa membuat kerugian satu pihak
  2. Sama juga dengan memakan harta dengan cara yang batil
  3. Bisa menimbulkan permusuhan sesama Muslim
  4. Pelaku menjadi malas, lalai beribadah karena biasa mendapat harta secara untung-untungan sampai hilang berkahnya

Alasan diatas berlaku untuk gharar yang haram. Dalam ATURAN syariah, ternyata ada jenis gharar yang dibolehkan. Coba cek ya, produk Anda masuk ke kategori yang mana.

2 Kriteria Gharar

Ada gharar yang diharamkan dan ada yang diperbolehkan. Mari kita lihat perbedaannya karena ini sangat menarik

1. Kriteria Gharar Haram

Gharar haram bila ada ketidakjelasan yang besar di produk Anda.

Begitu besarnya ketidakjelasan sampai-sampai seandainya  konsumen tahu hasil yang akan didapatnya, mereka akan membatalkan pembelian karena hampir tidak mungkin mendapatkan yang diinginkannya.

  • Menjual sapi bunting lebih mahal karena ada tambahan janin yang dikandungnya padahal belum tentu lahir
  • Menjual mobil yang dicuri, tidak jelas keberadaannya
  • Menjual burung terbang di angkasa, hampir tidak mungkin menangkapnya

Ukuran ketidakjelasan menggunakan standar syariat bukan individu. Cara cepat mengeceknya adalah menanyakan ke diri sendiri, “Kalau saya di posisi calon pembeli apakah masih mau membeli produk saya setelah tahu kondisi aslinya?”

Ketidakjelasan besar disini berlaku umum baik di harganya, waktu penyerahannya, bonusnya. Yang jelas produknya bukan barang kebutuhan pokok. Mengapa? Penjelasannya sebagai berikut.

2. Kriteria Gharar Diperbolehkan

Gharar ada juga yang diperbolehkan. Syaratnya adalah:

1) Barangnya kebutuhan orang banyak

Boleh menjual wortel, bawang dan umbi-umbian dimana sebagian besar batangnya masih tertanam dalam tanah.

Barang kebutuhan pokok yang dibutuhkan banyak orang bisa dijual walau ketidakjelasannya tinggi, alasannya karena dilarang justru menjadi mudharat.

2) Kandungan ketidakjelasannya kecil

Kalau produk yang dijual mempunyai ketidakjelasan yang kadarnya kecil/sedikit, ini tidak masalah. Contoh :

  • Pembeli membeli rumah ready stock karena jelas, bisa dilihat dan dipegang langsung. Bagian kecil seperti pondasi rumah (tanah, dalamnya, berapa ukuran besi, campuran semennya) tidak perlu diberitahu detil ke Pembeli karena umumnya sudah mengikuti standar pemerintah untuk aturan bangun rumah.

Bagaimana kalau menjual rumah inden? Boleh selama Pembeli bisa melihat gambarnya dan membayangkan tampilan fisik (depan, belakang, samping, dalam) dan spesifikasi materialnya.

  • Tidak boleh menawarkan rumah inden tanpa gambar, “Yang penting bapak / ibu mendapat rumah tipe 36 dengan 2 kamar tidur. Spesifikasinya terserah saya pokoknya bagus.” Ini tidak boleh karena tidak jelas, bisa jadi Pembeli mendapat spek dibawah standar padahal membayar dengan harga normal.
  • Boleh menjual mobil inden selama pembeli dapat membayangkan bentuk jadinya dengan jelas dari brosur dan video. Pembeli tidak harus mengecek dalamnya mesin sampai ke seluruh komponennya karena spesifikasinya sama dengan penjelasan mesin di brosur sehingga ketidakjelasannya kecil.
  • Jual makanan di warteg. Anda tidak perlu menjelaskan berapa gram berat sayurnya, takaran garamnya, detail berat ayamnya karena pembeli bisa tahu ‘rasanya’ dari tampilan fisiknya sehingga ketidakjelasannya kecil.

3) Akadnya hibah, sedekah dan peminjaman

Akad hibah tidak mencari keuntungan, jadi boleh gharar karena tidak ada yang dirugikan.

  • Bersedekah uang dari dompet tanpa menyatakan nilainya.
  • Memberi hadiah ke seseorang tanpa memberitahu isinya.
  • Meminjamkan motor ke teman tanpa menjanjikan jenis motornya, yang penting layak.

Mari melihat contoh lebih detail lagi pada Tabel Jual Beli Gharar berikut ini. Saya akan sajikan gharar haram dahulu baru gharar yang diperbolehkan.

TABEL JUAL BELI GHARAR YANG HARAM

No

Aspek Gharar yang Haram

1

Ketidakjelasan Besar

Fisik barang tidak jelas

Contoh

  • Jual burung di sangkar tertutup 100 ribu, jadi tidak terlihat fisiknya
  • Jual tanaman belum matang karena ada resiko gagal panen (penyakit, hama dan  bencana alam)
  • Jual tanpa memberitahu bentuk barang (panjang lebarnya, tinggi, dalamnya)
  • Jual sebagian tanah harga 10 juta tapi tidak jelas batasnya sampai mana

Sifat barang tidak jelas, pada barang inden

Contoh

  • Jual mobil inden 50 juta tanpa memberitahu warna dan kondisi asli fisiknya
  • Jual rumah inden tanpa menyepakati spesifikasi material, gambar tampak depan, belakang dan dalam

Jual barang ready stock yang belum dibeli dan masih berada di tempat produsen / penjual pertama.

Contoh

  • Transaksi dropshipping, jual produk orang lain padahal bukan agen resminya
  • Jual casing HP produk orang lain, padahal belum membelinya sehingga ada resiko tidak bisa mendapatkannya

  KECUALI 2 AKAD INI :

  • Barang dalam akad Istishna karena perlu diproduksi dulu.
  • Barang dalam akad Salam karena syaratnya hanya pembayaran cash di depan dan penyerahan barang belakangan saat jatuh tempo.

Barang belum tentu dapat diserahterimakan ke pembeli

Contoh

  • Jual jam tangan milik teman yang belum dibelinya.
  • Jual sapi lebih mahal karena ada janinnya, padahal belum pasti lahir.
  • Jual buah belum matang yang masih lama panennya.
  • Jual mobil yang sedang hilang karena dicuri.
  • Jual burung masih terbang di angkasa.

2

Tidak Ada Kepastian Harga

Harga tidak jelas

Contoh

  • Serahkan barang tanpa sepakati harga karena tidak enak menyebut harganya
  • Harga mobil kredit 5 tahun 300 juta dan diskon 10% bila di lunasi lebih cepat. Ini tidak jelas karena ada 2 harga dalam akad; harga 300 juta (sebelum diskon) atau 270 juta (sesudah diskon), karena belum tentu dilunasi lebih cepat.

3

Tidak Ada Kepastian Waktu

Tidak jelas jangka waktu pembayaran

Contoh

  • Tidak jelas waktu pelunasan (yang penting tahun ini)
  • Pembeli janji membeli tanah Anda setelah terima uang penjualan rumahnya. Ini sangat tidak jelas kapan lakunya bisa laku 1 tahun atau 10 tahun
  • Pembeli membayar setelah ada uang (tidak jelas batas waktunya)

 

TABEL JUAL BELI GHARAR YANG DIPERBOLEHKAN

No

Aspek Gharar yang Dibolehkan

1

Ketidakjelasannya kecil

Barangnya jelas, harga dan waktu         pembayarannya juga jelas

Contoh

  • Jual mobil tanpa Pembeli mengecek mesin mobil dengan detil diperbolehkan karena faktor utama yaitu fisik luarnya jelas seperti bentuk, spesifikasi, harga dan waktu pembayaran
  • Jual rumah tanpa pembeli melihat detil pondasinya. Dibolehkan karena faktor utama yaitu fisik luar rumah diketahui persis oleh pembeli
  • Jual pakaian walau pembeli tidak tahu jenis benangnya. Yang penting bagi pembeli jelas modelnya, bisa diraba atau dibayangkan ciri-cirinya melalui katalog.
  • Jual makanan tanpa memberitahu takaran gram lauk dan sayur, karena pembeli bisa melihat fisiknya dan mencicipi rasanya yang lazim dikenal

Ketidakjelasan dI barang hanya pengikut, bukan yang utama dijual.

Contoh

  • Jual buah-buahan pada pohon walau ada sebagian kecilnya belum matang.
  • Jual sapi bunting lebih mahal karena bobotnya memang lebih berat dan tidak melihat janinnya (pengikut), tidak lahir pun tidak masalah.

  • Jual tiket pesawat disertai asuransi (haram) dibolehkan, selain darurat juga  yang dibeli pembeli utamanya adalah tiket kursinya.

2

Bendanya merupakan kebutuhan pokok

Barang kebutuhan pokok dibutuhkan orang banyak maka diberikan keringanan meski ketidakjelasannya besar karena ciri-cirinya secara umum sudah diketahui.

Contoh

  • Jual wortel, bawang dan umbi dimana batangnya tertanam dalam tanah.
  • Jual telor yang tidak terlihat isi dalamnya.
  • Jual beli semangka utuh yang belum diketahui rasanya.

3

Akadnya hibah

Akad hibah tidak mencari keuntungan dan diperbolehkan meski ketidakjelasannya meskipun besar.

Contoh

  • Bersedekah dengan mengambil uang dari dompet tanpa melihat persis jumlahnya.
  • Memberi hadiah di kotak tertutup sehingga penerima tidak bisa lihat isinya.

Bagaimana, sudah bisa dimengerti bukan? Kalau belum, silahkan diulang-ulang ya.

 

Belajar juga

Artikel

Baca Artikel Lainnya

Thumbnail
7 Sukses Bisnis di Usia Muda, Wajib Tahu!

Sukses Berbisnis di Usia Muda – Mencapai titik kesuksesan di usia yang relatif masih muda memang tidaklah mudah, karena memerlukan usaha dan perjuangan yang keras agar bisa tercapai. Tingka...

Yudha Adhyaksa

07 Sep 2021

Thumbnail
Pelatihan Bisnis Online Jogja Harga Termurah!

Pelatihan Bisnis Online Jogja – Ingin menjadi seorang pengusaha muslim yang berhasil dan sukses? Namun Anda belum memiliki beberapa ilmu pengetahuan tentang bisnis? Apakah anda tahu salah satu p...

Yudha Adhyaksa

07 Sep 2021

Daftar Sekarang

Ilmu Pengusaha Syariah

Terlengkap

Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan

Langganan Sekarang Image