background

Artikel

Cara Menabung Yang Syar’i Di Bank

Yudha Adhyaksa

04 Nov 2024

Cover

Menabung di Bank Konvensional itu haram karena ada bunga ribanya.

Ibarat parkir mobil, pemilik seharusnya membayar uang parkir ke tukang parkir karena bersedia jagain mobilnya di tempat parkir. Kalau masyarakat ‘memarkir’ (menabung) di Bank, seharusnya membayar biaya administrasi saja karena memanfaatkan sistemnya. Jadi kalau tukang parkir (Bank) memberi tip (bunga) ke pemilik mobil (penabung), ini kurang pas. Tidak masuk logika.

Ada yang bertanya,

“Ribanya dimananya sih? Bagaimana cara perhitungannya?” Agar lebih jelas, inilah ilustrasi perhitungan riba pada tabungan:

Tanggal 1 Agustus, Bejo menabung Rp. 10.000.000. Tanggal 31 Agustus, Bank memberi bunga 4% per tahun atau 0.33% per bulan. Ketika tanggal 1 September, uang Bejo menjadi Rp. 10.033.333. Nah Rp. 33.333 adalah ribanya*.

*Hal sama berlaku pada produk pendanaan lain seperti Deposito dan Giro.

Begitu Anda menerima bunga ini, ada situasi yang berlaku :

  • Bank menjadi penyetor riba karena memberikan bunga
  • Nasabah menjadi pemakan riba

Lalu solusinya bagaimana, apakah masih boleh menabung di Bank Konvensional ? Jawabannya adalah boleh, tentunya dengan syarat yang benar sesuai syariat.

Syarat Menabung Menjadi Halal.

  1. Tidak mengambil bunganya
  2. Menabung karena alasan keamanan, dibolehkan karena termasuk darurat. Ukuran daruratnya adalah ketika penabung merasa uangnya bisa hilang jika tidak disimpan di Bank.
  3. Menabung agar bisa bertransaksi

Yayasan Sosial bisa membuka rekening yang tujuannya mempermudah menerima bantuan dana hibah, zakat, sedekah dan program lainnya. Pengusaha juga bisa memiliki rekening di Bank untuk menerima pembayaran dari personal, perusahaan, supplier, vendor, konsumen dan rekan bisnisnya. Syaratnya tidak mengambil bunga (riba)nya[2].

Kondisi Yang Diharamkan

Sebaliknya, menabung di Bank dapat berubah menjadi haram jika niatnya adalah :

1. Menabung untuk mendapatkan dan memanfaatkan bunganya

Ini tidak boleh meskipun untuk sedekah, kegiatan sosial keagamaan, santunan anak yatim.

Dalilnya:

“Keuntungan yang diberikan Bank kepada nasabah, karena dia telah menyimpan uangnya di Bank, dinilai sebagai riba. Tidak halal baginya untuk memanfaatkan bunga ini.” (Fatawa Islamiyah, 2/877)

Dihukumi sama seperti pencuri yang membagi-bagikan uang hasil pencuriannya. Cara perolehannya haram sehingga tidak mungkin bisa disalurkan ke pihak lain.

2. Menabung tanpa tujuan meski tidak mengambil bunganya.

Ini tidak boleh. Jika ada tempat penyimpanan yang aman selain Bank, berarti kondisinya tidak darurat dan seharusnya tidak menabung di Bank.

Dalilnya:

“Haram menyimpan uang di Bank, kecuali karena darurat dan tanpa mengambil bunga.”   (Majmu’ Fatwa Lajnah Daimah 13/384)

Yuk introspeksi diri. Sudahkah kita berniat menerapkan salah satu dari 3 syarat diatas saat menabung ?

 

Belajar juga

Artikel

Baca Artikel Lainnya

Thumbnail
Ingin Rekrut Kasir? Pahami Dulu 10 Tugas Pokok Kasir

Apakah Pengusaha Muslim tahu? Job desk kasir tak hanya melakukan transaksi aja, lho. Kasir juga harus pandai menghitung uang, packing barang, dan teliti dalam pengecekan barang. Kali ini saya akan...

Latifah Ayu Kusuma

28 Sep 2022

Thumbnail
Cara Cepat Optimasi Akun YouTube

Apakah Pengusaha Muslim Tertarik Menjadi Seorang YouTuber? Fiqeeh memiliki beragam kelas tentang YouTube yang bisa kamu jadikan acuan untuk menjadi YouTuber andal. Nah, sebelum mengikuti kelas di F...

Latifah Ayu Kusuma

27 Sep 2022

Thumbnail
Kisah Ex Bankir Terlibat Kasus Mudharabah

Apakah Anda sudah paham kasus-kasus Mudharabah dalam pada bisnis syariah? Saya akan memaparkan sedikit cerita di balik kasus Mudharabah pada bisnis syariah. Saya juga membuat kelas di www.fiqeeh.co...

Yudha Adhyaksa

26 Sep 2022

Daftar Sekarang

Ilmu Pengusaha Syariah

Terlengkap

Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan

Langganan Sekarang Image