Artikel
Yudha Adhyaksa
31 Jan 2024
Ingat ya, syariah bukan hanya slogan maupun pemanis jualan. Bukan juga sekadar akad agar jual belinya halal di mata ulama. Dan bukan pula kedok pakaian menutup aurat bagi owner dan karyawan. Syariah adalah nyawa dari sebuah bisnis yang dibangun berdasarkan syariat Islam. Tentu saja semua proses bisnis syariah berpedoman pada nilai Al-Quran dan As-Sunnah.
Bicaranya bukan sekedar anti riba, tapi juga anti gharar dan anti kezaliman. Bisnis yang syar’i tidak berhenti setelah produknya laku. Komunikasi paska penjualan pun harus tetap dikawal agar hak konsumen tuntas. Karena itulah penting untuk memastikan seluruh proses bisnis halal dari hulu ke hilir. Itulah kewajiban setiap pengusaha dalam rangka mencari rezeki halal.
Inilah 7 tahapan bisnis syariah agar profit yang didapat 100% halal dan berkah:
Buat kamu yang belum punya bisnis maupun yang sudah berbisnis, perbaiki mindset terlebih dahulu.MIndset seorang pengusaha muslim itu berbisnis bukan hanya untuk mencapai untung rugi tetapi juga surga dan neraka. Maka diperlukan adanya sinkronisasi antara hukum syariah dan ilmu bisnis profesional. Misalnya dalam hal pemasaran. Dalam ilmu bisnis konvensional, kamu harus gencar memasarkan produk sesuai target audiens yang dituju.
Sebagai contoh, ketika kamu berjualan perhiasan. Kalau berdasarkan trik pemasaran profesional, kamu bisa menggunakan model tanpa hijab yang menggunakan kalung dan cincin. Padahal menampakkan leher termasuk aurat. Maka saat kamu sudah punya mindset bisnis syariah, kamu tak perlu menggunakan model. Cukup buat foto produk estetik kalung dan cincinnya saja.
Pengusaha muslim juga harus menerapkan 4 sifat Rasul dalam menjalankan bisnisnya. SIfat ini meliputi sidiq, amanah, fathonah, dan tabliq. Sidiq yaitu jujur sehingga pengusaha muslim harus jujur dalam segala proses bisnis. Amanah yaitu dapat dipercaya, jadi kamu harus mampu menjaga kepercayaan orang lain dan selalu bersikap hati-hati. Fathonah yaitu cerdas. Nah, dalam proses berbisnis, pengusaha muslim juga harus berilmu sehingga bisa membuat keputusan bijak dan lebih mudah mengembangkan bisnisnya. Tabliq artinya orang yang menyampaikan. Dalam hal ini pengusaha harus menyampaikan fakta, baik kepada suplier, customer, maupun partner syirkah.
Sebagian besar pengusaha di Indonesia mendapatkan suntikan modal dari bank lewat Kredit Usaha Rakyat (KUR). Padahal utang bank dengan tambahan bunga jelas termasuk riba yang dilarang oleh Allah . Oleh karena itu pengusaha muslim bisa mendapatkan modal dari tabungan pribadi, syirkah, atau utang (tanpa bunga) jika terpaksa.
Tak berhenti sampai di situ. Jika kamu menggunakan dana pribadi untuk modal bisnis, pastikan harta tersebut halal dan diperoleh dengan cara yang halal pula. Misal kamu daat uang tersebut dari gaji pegawai bank, kamu masih bisa menggunakannya dengan porsi minimal. Misalnya kamu punya sisa gaji pegawai bank 100 juta rupiah, tetapi moda bisnis keseluruhan hanya 50 juta rupiah. Nah, uang yang boleh digunakan untuk modal terbatas 50 juta rupiah saja.
Seorang pengusaha muslim harus mengenali produk halal dan haram sebelum memutuskan mau berbisnis apa. Jika sudah memilih produknya, pengusaha juga harus melakukan proses produksi sesuai syariat Islam. Misalnya seorang pengusaha yang berjualan ayam bakar. Proses menyembelih ayam juga harus benar sesuai syariat Islam. Selain itu, produk juga harus memenuhi kaidah “tidak najis” dan “tidak syirik”.
Penjualan di sini bisa diidentikkan dengan pemasaran. Pengusaha muslim harus melakukan teknik pemasaran yang sesuai etika dan tidak melanggar syariat Islam. Cara pemasarannya tidak boleh menggunakan teknik menipu, tidak boleh menggunakan model yang tidak menutup aurat, hingga tidak boleh mengelabui konsumen agar mau membeli.
Ada 3 hal pokok terkait akad ini, yaitu tidak mengandung riba, tidak gharar, dan tidak zalim. Riba di sini misalnya modal utang dari bank. Atau bisa juga menjual emas lewat marketplace (karena pembayaran tidak tunai jadi riba). Gharar atau ketidakjelasan misalnya ada yang menjual burung dalam sangkar. Sangkarnya ditutup kain dan tidak dibuka hingga transaksi selesai. Akibatnya pembeli tidak tahu bagaimana bentuk burung yang dibelinya. Hal ini tidak diperbolehkan.
Operasional ini terkait dengan tempat usaha, pegawai, dan proses bisnis. Pengusaha muslim tidak boleh melanggar izin dan peraturan sewa tempat. Untuk urusan pegawai, owner juga harus memberikan hak secara penuh, tepat waktu, dan tidak zalim. Proses operasional bisnis juga dijalankan sesuai syariat Islam. Jangan sampai karyawan pakai baju sexy, karyawan merokok, atau tabiat buruk lainnya.
Kontrol keuangan bisnis tidak bisa sembarangan. Arus modal, kas, transaksi, dan keuntungan harus dicatat dengan teliti. Jika ada partner syirkah, maka pengelola harus memberikan laporan keuangan setiap periode (bulanan atau tahunan) dengan transparan. Jangan lupa, alokasikan zakat dari tiap keuntungan yang ada.
Itulah 7 tahap bisnis syariah yang bisa kamu usahakan agar keuntungannya halal dan berkah. Jika penjelasan di atas dirasa masih kurang, kamu bisa ikut kelas online di Fiqeeh - Kampus Bisnis Syariah. Di sana kamu bisa belajar banyak ilmu pengusaha, mulai dari permodalan hingga pemasaran. Cara belajarnya online sehingga bisa diakses kapan dan di mana saja. Silakan klik di sini untuk mulai belajar.
Artikel
Mari kita lihat lebih detail berbagai jenis riba pada utang. 3 Jenis Riba Pada Utang Piutang #1 : Riba Qardh Segala tambahan uang apapun sebelum jatuh tempo adalah RIBA QARDH. Istilah ‘...
Yudha Adhyaksa
23 Nov 2024
Emas dan perak adalah barang ribawi dan termasuk Kelompok 1 pada jenis riba kedua. 3 Kondisi saat bertransaksi dengan barang ribawi Ini berlaku untuk jual beli dan barter. Masing-masing punya at...
Yudha Adhyaksa
22 Nov 2024
Riba juga ada pada uang karena uang disamakan dengan emas dan perak yang sama-sama merupakan alat pembayaran[1]. Karena itu uang menjadi barang ribawi dan larangannya berlaku untuk pertukaran mata uan...
Yudha Adhyaksa
22 Nov 2024
Daftar Sekarang
Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan