Artikel
Yudha Adhyaksa
27 Jan 2024
Banyak pengusaha muslim yang bingung harus menghijrahkan bisnisnya mulai dari mana. Selama ini masih pakai modal utang bank, skema kredit riba, dan mungkin proses produksinya belum syar’i. Mau langsung dijadikan bisnis syariah kok sulit rasanya. Mau pelan-pelan, tapi tak tau caranya.
STOP berpikir negatif sebelum action! Kalau kamu punya bisnis yang masih pakai sistem konvensional, pelan-pelan aja disyariahkan. Inilah 5 tahap menghijrahkan bisnis ala Coach Yudha Adhyaksa, mantan bankir yang hijrah sekaligus developer properti syariah:
Ilmu adalah pondasi penting dalam proses hijrah. Sebelum melancarkan aksi, alangkah lebih baik jika kamu belajar terlebih dahulu. Bisa dimulai dengan membaca buku, mendengarkan ceramah, atau ikut kajian.
Umar bin Khattab mengatakannya secara tepat :
“Janganlah seseorang berdagang di pasar kami sampai dia paham betul mengenai seluk beluk riba.” (Lihat Mughni Al-Muhtaj, 6:310)
Setan selalu menarik manusia agar mengulang masa lalu haramnya karena pernah hidup bergelimang harta. Sehingga kalau qana’ah nya (sifat merasa cukup) tidak diperkuat, gampang sekali tergoda.
Kenapa harus qana’ah?
Karena orang qana’ah akan terus bersyukur dengan yang didapatnya. Seolah-olah telah mendapat seluruh isi dunia dan tidak cemburu dengan kemewahan hidup orang lain. Peralihannya memang tidak mudah, butuh waktu tahunan dan supaya berhasil praktekkanlah qana’ah secara bertahap.
Contoh qana’ah :
Sesungguhnya Allah memberi ganti lebih baik begitu banyak kepada orang hijrah. Dan ini penting diimani mereka yang baru hijrah dan berbisnis. Tak hanya dijaga kesehatannya tapi juga keselamatan jiwanya.
“Sesungguhnya jika engkau meninggalkan sesuatu karena Allah, niscaya Allah akan memberi ganti padamu dengan yang lebih baik.” (HR. Ahmad 5: 363)
Menghadiri majelis ilmu dan bergabung dengan komunitas anti riba akan memberikan manfaat luas bagi orang hijrah. Mereka akan saling mendoakan dalam kebaikan, mengajak beramal shaleh, mengingatkan ketika diri kurang istiqomah.
Tak hanya itu, mereka pun mau memberikan apa yang mereka punya untuk kita. Semisal trik melunasi utang ribawi, bantuan uang untuk yang kekurangan modal, berbagi ilmu pelatihan jutaan secara gratis.
Mandiri itu bebas dari ketergantungan. Ini kepribadian yang baik dalam Islam karena berusaha memenuhi kebutuhan dari keringatnya sendiri.
“Tidaklah seseorang makan makanan yang lebih baik daripada makanan hasil dari pekerjaan tangannya sendiri. Dan (dahulu) Nabi Daud makan dari hasil pekerjaan tangannya sendiri.” (HR. Bukhari)
Sejak zaman dahulu, para manusia berakhlak paling mulia mempunyai budaya kemandirian. Nabi Daud seorang raja yang kaya dan berkuasa, tetapi tidak risih ketika makan dari hasil pekerjaannya sebagai pandai besi.
Begitu pula seluruh sahabat Rasulullah. Saking rajinnya mereka bekerja sampai-sampai Rasulullah menyuruh mereka mandi sebelum shalat Jumat. Para ulama pun bekerja, berbisnis, bertani dengan tulus tanpa sungkan atau gengsi.
Mari kita tiru kebiasaan mereka dengan tidak gampang minta bantuan ke orang lain (kecuali darurat tentunya). Segala kenikmatan dan kekayaan hanyalah milik Allah. Karena itu berharaplah hanya padaNya Yang Maha Pemberi Rezeki.
Inilah yang perlu kita lakukan ketika dirundung masalah.
Selamat curhat ke Allah dan rasakan bantuan-Nya datang tepat waktu dari arah tak pernah kamu bayangkan.
Namun jika kamu belum punya bisnis, silakan menggali puluhan ide bisnis siap pakai di Fiqeeh. Kamu bisa mencontek ide bisnis yang terbukti berhasil, mulai dari bidang kuliner, fashion, hingga home decor.
Kamu juga bisa belajar bisnis syariah mulai dari nol dengan modal minim.Di Fiqeeh ada kelas online program permodalan yang akan membantu kamu mendapatkan modal tanpa riba.
Ingat ya, berbisnis saja tidak cukup. Pengusaha muslim juga harus mensyariahkan bisnisnya. Pengusaha muslim harus pakai modal tanpa riba, menerapkan prinsip syari dalam proses produksi, dan memasarkan produk tanpa menyalahi hukum syariah.
Yuk sekarang juga daftarkan diri kamu ke Fiqeeh - Kampus Bisnis Syariah!
Artikel
Tulisan ini dipersembahkan untuk Anda yang: Seorang pegawai dan galau karena perusahaannya diketahui mengambil pinjaman riba Seorang pengusaha yang kebingungan dengan status perusahaannya kare...
Yudha Adhyaksa
04 Nov 2024
"Begini ya, saya kasih tahu. Kita tuh tidak mungkin bebas dari riba sama sekali. Lha wong sistem ekonomi negara saja masih riba. Utangnya banyak dan bunganya besar. Mungkin kamu bisa keluar dari...
Yudha Adhyaksa
04 Nov 2024
Suatu sore yang indah di Jakarta. Kota yang pada waktu itu sedang membangun MRT. Bisa dibayangkan riuhnya suasana saat itu. Dengan jalan yang menyempit, semakin meningkatkan adrenalin para pe...
Yudha Adhyaksa
04 Nov 2024
Daftar Sekarang
Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan