Artikel
Latifah Ayu Kusuma
02 Nov 2022
Saat ini banyak milenial dan Gen Z asal Indonesia yang sukses mengembangkan bisnis sendiri. Salah satunya yaitu Muhamad Alfatih Timur, founder Kitabisa.com yang berasal dari Bukittinggi, Sumatra Barat. Alumnus Universitas Indonesia ini berhasil jadi pengusaha sukses dan masuk dalam Forbes 30 Under 30 Asia.
Saat ini Kitabisa sudah mewadahi lebih dari 100.000 galang dana dan mendapatkan 6 juta #OrangBaik yang berdonasi. Selama tahun 2020 Kitabisa berhasil mengumpulkan biaya admin sebesar Rp 36,5 miliar. Sebuah angka fantastis untuk bisnis pengusaha muda.
Bukan tidak mungkin Anda mengikuti jejak Alfatih. Semua orang bisa jadi pengusaha sukses jika mau berusaha dan berdoa. Profesi pengusaha memang menggiurkan karena ada potensi keuntungan puluhan juta per bulan. Meski demikian, Anda harus memperhatikan risiko yang mungkin terjadi di tengah jalan.
Jika Anda masih ragu, simak 5 alasan milenial pilih jadi pengusaha muda daripada karyawan berikut ini:
Profesi pengusaha cocok bagi Anda yang ingin menjadi bos untuk diri sendiri dan orang lain. Anda punya kontrol secara penuh atas bisnis Anda sendiri. Anda juga terbebas dari tekanan dari bos atau partner kerja.
Namun demikian ada hal-hal yang perlu Anda cermati. Anda harus belajar menjadi pribadi yang tegas, teguh prinsip, mau bekerja cerdas, dan bisa manajemen waktu dengan baik. Satu saja kelalaian Anda bisa menjadi dampak negatif bagi perkembangan bisnis.
Generasi milenial cenderung ambisius. Terbukti banyak startup dan pekerjaan profesional yang digawangi oleh anak muda. Tak jarang juga generasi muda di bawah 30 tahun sudah memiliki rumah sendiri. Nah, bisnis adalah salah satu jalan pintas agar Anda bisa jadi bos sekaligus menggapai mimpi.
Baca Juga: Peluang Bisnis Usaha Syariah Yang Cocok Bagi Milenial
Salah satu impian milenial yaitu waktu kerja yang fleksibel, tidak terpaku office hour 8 pagi hingga 4 sore. Anak muda zaman now seringkali berkiblat pada work life balance. Mungkin Anda juga demikian. Prinsip work life balance adalah keadaan di mana Anda bisa mengatur dan membagi tanggung jawab pekerjaan, kehidupan pribadi, dan prioritas lainnya.
Ada 3 manfaat jika Anda mencapai work life balance. Pertama, Anda bisa meningkatkan produktivitas. Jika alokasi waktu istirahat dan waktu produktif terjaga, Anda bisa enjoy dalam bekerja. Kedua, Anda bisa jadi lebih kreatif. Terbukti ide brilian lebih banyak didapatkan jika pikiran Anda masih fresh, tidak terbebani sesuatu. Ketiga, kesehatan mental terjaga. Tren masa kini anak muda memiliki waktu produktif masing-masing. Ada yang justru lebih produktif jika bekerja di sore hari, bukan office hour.
Jadi pengusaha milenial juga mendorong Anda lebih aktif mengasah jiwa kepemimpinan. Jika bisnis Anda sudah memiliki karyawan, Anda sering dihadapkan pada pengambilan keputusan berat dan manajemen SDM yang tidak mudah. Namun sisi positifnya, Anda bisa mengasah jiwa kepemimpinan yang akan berguna di segala bidang.
Usia muda sangat tepat digunakan untuk membangun bisnis. Proses membangun bisnis hingga menjadi pengusaha terkaya akan banyak rintangannya. Jika Anda memulai pada usia muda, Anda tak perlu takut gagal. Pada dasarnya setiap orang punya jatah gagal yang harus dilalui. Bayangkan jika Anda memulai bisnis saat usia 40 ke atas, jatah gagal yang Anda miliki akan semakin sempit.
Kondisi fisik juga menentukan. Jika Anda berbisnis pada usia muda, Anda masih memiliki tubuh yang segar dan kuat. Berbeda jika Anda mulai jadi pengusaha muslim di usia matang, Anda mungkin kurang gesit. Jika Anda gagal di usia 40 ke atas, Anda akan lebih sulit bangkit dan menyusun strategi baru.
Baca Juga: Belajar Dari Kegagalan Jadi 3 Cabang "Pengantar Kopi"
Anak muda cenderung lebih aktif dan mudah belajar hal baru. Terbukti saat ini banyak bisnis startup yang dikembangkan oleh anak muda. Selain Alfatih, banyak pengusaha muda Indonesia yang sukses mengembangkan startup. Misalnya Ruang Guru milik Belva Devara. Pada tahun 2020 Ruang Guru berhasil memperoleh laba US$ 1,8 juta.
Saat ini juga banyak anak muda yang menguasai teknologi. Hal ini selaras dengan perkembangan zaman yang serba digital. Siapa yang ingin bertahan maka dia harus beradaptasi. Nah, cara adaptasi termudah adalah menguasai teknologi.
Jika siap belajar hal baru dan menguasai teknologi, Anda bisa menciptakan perubahan. Anda bisa membuka bisnis startup atau social business yang bermanfaat untuk kehidupan orang banyak.
Mayoritas anak muda tidak puas dengan gaji UMR di Indonesia. Dengan skill mumpuni dan pola pikir kreatif, generasi muda ingin mendapatkan hak yang layak. Bisnis adalah solusi bagi Anda yang ingin meraih potensi gaji puluhan juta per bulan.
Jika berbisnis sendiri, Anda bisa lebih mudah mengatur strategi untuk mencapai target. Seiring berjalannya waktu, Anda juga akan belajar cara meminimalisir risiko, pencatatan keuangan, dan prinsip service excellent.
Iklim bisnis sangat berbeda dengan karyawan. Jika bisnis bisa menumbuhkan kreativitas dan potensi gaji besar, karyawan akan membuat Anda terjebak dalam rutinitas namun menghasilkan gaji yang jumlahnya “pasti” setiap bulan.
Dari 5 alasan di atas, apakah Anda sudah siap jadi pengusaha milenial Indonesia?
Baca Juga: Kaum Millennial dan Semangat Kewirausahaan
Artikel
Terkadang kita menganggap sepele urusan bisnis dengan tidak mengkaitkannya dengan urusan keseharian. Bisnis ya bisnis, urusan pribadi beda lagi. Ini adalah anggapan yang tidak tepat. Jika Anda mau...
Yudha Adhyaksa
03 Nov 2024
Tahukah Anda, meskipun banyak orang sudah belajar ilmu Developer, tetap saja mereka gagal. Lho kok bisa begitu? Developer Property Syariah sama seperti pelaku bisnis lain, bisa gagal karena bisn...
Yudha Adhyaksa
02 Nov 2024
Tulisan ini untuk Anda yang sering bertanya, “Apakah sekarang waktu yang tepat untuk berbisnis?” Situasi setiap orang unik. Bisa jadi niatnya berbisnis sudah kuat lantas membatalkan...
Yudha Adhyaksa
02 Nov 2024
Daftar Sekarang
Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan