background

Artikel

4 Tanda Anda Harus Berbisnis

Yudha Adhyaksa

14 Jul 2023

Cover

Ketika dunia tak lagi sama….

Pengamat mengatakan dunia tak akan bisa normal lagi... Bagaimana tidak? Lihatlah ketidak normalan sekarang.  

Kemenaker merilis data per 31 Juli 2020 terjadi  PHK 3.500.000 orang baik sektor formil maupun informil.

Ribuan hotel2 berguguran karena tak ada tamu dan event …

Expor impor terganggu karena banyak perbatasan ditutup …

Puluhan ribu perusahaan manufaktur tutup …

Bagaimana menghidupi keluarga? Bayar sekolah anak?

Kerja apa sekarang?

Distributor, supermarket, retailer ‘merumahkan’ ribuan pegawai dengan janji dipekerjakan lagi, tapi sampai kapan? Akhir tahun?

Pejabat yang membuat kebijakannya saja di PHK …

Percayalah saya tahu perasaannya

Sangat tidak enak kehilangan pekerjaan yang dicintai apalagi kalau tiba-tiba jadi membebani orang lain.

Namun Anda tidak boleh putus harapan, walau semua jalan seolah-olah tertutup. Manusia terbukti spesies paling kuat bertahan menghadapi kerasnya perubahan zaman. Bisa jadi ada hikmah dibaliknya yang Allah minta kita renungkan.

Lalu apa solusinya?

“Jangan cuma bisa ngompori doang, tapi gak bisa kasih solusi konkrit!”

Pertama, dekatkan diri pada Allah.

Itulah solusi paling konkrit karena hanya Allah yang membuat kepastian di muka bumi ini. Apapun yang Allah inginkan pasti terwujud. Apalagi bagi orang yang meninggalkan keburukan karena Allah, pasti Allah tolong kok!

Kedua, berbisnislah.

Setiap orang kondisinya unik, tidak akan sama. Dan ini jelas mempengaruhi caranya merintis bisnis. Ada yang menunggu semuanya menjadi ideal ; punya modal besar, setelah punya toko dulu, tabungan pribadi cukup untuk 1 tahun dulu, berilmu dulu yang cukup…

Dalam kondisi terpaksa di PHK, dimana tabungan hanya cukup buat bertahan hidup maka saya sarankan pilihlah opsi paling murah yaitu berilmu sebelum berbisnis. Dengan begitu Anda bisa terhindar dari kerugian besar jika tidak berilmu.

4 Tanda Siap Berbisnis 

Inilah 4 tanda yang jika Anda merasakannya bisa menjadi motivasi berbisnis.

Pertama, mau penghasilan maksimal

Anda ingin potensi penghasilan tak terbatas.

Anda rela bekerja dimanapun, kapanpun Anda mau dan menjual ke siapapun. Tekad Anda membara meski diremehkan banyak orang.

Boleh-boleh saja keluar dari pekerjaan mapan asal Anda siap membanting gaya hidup menjadi sangat sederhana di waktu lama karena diawal penghasilan bisnis pasti dibawah gaji. Jika Anda siap menerima konsekuensi itu, berarti siap menjadi pengusaha.

Kedua, mau keluar dari zona nyaman

Apakah ada orang seperti itu? Ada.

Ada jenis orang yang tidak mau lagi berada di zona nyaman. Mereka mau keluar dari dunia kerja sekarang yang monoton karena yakin potensinya bisa lebih maksimal diluar sana daripada didalam perusahaan.

Mereka ingin mencoba sesuatu yang baru, liar dan menantang adrenalin. Orang seperti ini tidak mau hidup yang biasa-biasa saja. Mereka ingin keluar dari lingkungannya karena terlalu nyaman.

Ketiga, berjiwa petualang

Dalam diri orang-orang tertentu, tersembunyi jiwa petualang yang bebas. Ingin lepas berkreasi tanpa terkekang aturan perusahaan terkait jam kerja, cara kerja, dan tempat kerjanya.

Bisa jadi Anda cocok berbisnis karena Anda akan temukan suasana baru terus setiap hari. Selalu ada masalah untuk dipecahkan, resiko kegagalan untuk diantisipasi, strategi baru untuk dibuat. Hidup menjadi lebih berwarna.

Menyenangkan bukan?

Keempat, meninggalkan pekerjaan haram

Zaman sekarang susah mencari pekerjaan halal dari hulu ke hilir.

Kebanyakan pekerjaan bergaji besar ada di Lembaga Keuangan Riba. Perusahaan umum memang banyak yang bisnisnya halal, tapi di bagian tertentunya haram karena memfasilitasi transaksi riba. Akhirnya Anda akan tolong menolong berbuat kemaksiatan. Belum lagi budaya menyuap yang mengakar.

Inilah jenis-jenis pekerjaan haram yang harus ditinggalkan

1. Pekerjaan berhubungan dengan riba

  • Bekerja di Lembaga Keuangan Riba
    Seperti Bank, BPR, Asuransi, Pegadaian, Koperasi Simpan Pinjam, Financial Technology (Fintech), Jasa Tarik Tunai, tidak halal bekerja di bagian manapun karena pendapatan terbesarnya dari produk ribawi tersebut.
    Dasar larangannya adalah:

“Rasulullah ﷺ melaknat pemakan riba, penyetor riba, penulis transaksi riba dan dua saksi yang menyaksikan transaksi riba. Kata beliau, “Semuanya sama dalam dosa.” (HR. Muslim)

  • Pekerjaan halal ditempatkan di Lembaga Keuangan Riba
    Lembaga Keuangan Riba biasanya bekerjasama dengan perusahaan umum untuk membantunya. Seperti satpam, supir, jasa pemeliharaan AC, IT, servis photocopy, cleaning service, tukang taman.  
    Kehadiran mereka justru membuat aktivitas ribawi semakin sempurna berkembangya. Menjadikan kantornya semakin aman dan nyaman bertransaksi riba.
    Dilarang karena melanggar syariat :

“Janganlah kalian saling tolong menolong dalam dosa dan melanggar batasan Allah” (QS. Al Maidah: 2)

  • Pekerjaan halal tapi memfasilitasi transaksi riba
    Apapun pekerjaannya yang membawa mereka bertransaksi riba. Jika berurusan langsung akan menjadi pelaku riba dengan dosa yang teramat besar.
    Namun jika hanya membantu pelaku riba, akan terkena dosa tolong menolong berbuat kemaksiatan. Walau dosanya lebih kecil kecil dari dosa riba tapi jika diulangi terus menerus berubah menjadi dosa besar juga.
    Antara lain :
    - Sales dealer mobil menjual mobil tidak tunai dengan KPM (Mobil) berbunga, melalui perusahaan Leasing.
    - Marketing developer menjual rumah tidak tunai dengan KPR (Rumah) berbunga dari Bank riba.
    - Keuangan menangani langsung pinjaman Bank riba agar cair Kredit Modal Kerja berbunga.
    - Notaris menyusun akad dan menjadi saksi Kredit berbunga di Lembaga Keuangan riba.

2. Pekerjaan haram lainnya

  • Pekerjaan tidak menutup aurat, di perusahaan manapun  baik dipaksa ataupun tanpa paksaan.
  • Pekerjaan melibatkan produk haram di semua industri yang pendapatan terbesarnya dari penjualan produk haram (bir, babi) maka tidak halal bekerja disemua bagiannya.
    Jika produksi produk haram kecil, yang berdosa bagian yang terlibat langsung seperti produksi dan pemasaran.
  • Pekerjaan dengan cara zalim
    Semua pekerjaan melibatkan suap menyuap, memeras, menipu, mencuri, me-mark up harga penjualan / biaya,  mengambil order perusahaan untuk pribadi, mengurangi spesifikasi material, membunuh orang, berjudi, korupsi.
  • Pekerjaan membuat lalai dari sholat, karena mengejar deadline ketat, sering meeting hingga jam shalat usai, proyek yang menguras banyak waktu.
  • Pekerjaan berhubungan dengan akidah kesyirikan
    Pekerjaan mengharuskannya membuat salib, bunga Valentine, pohon Natal, kartu ucapan Selamat Natal, kue Merry Christmas.

Sehingga sampai pada kesimpulan kalau ingin profesi yang insyaa Allah halal, jalan satu-satunya adalah merintis berbisnis sendiri karena sebagai pemilik Anda punya wewenang untuk memastikan prosesnya halal sejak awal.

Kamu sebagai pengusaha muslim ingin memulai bisnis syariah tapi bingung darimana? Cobalah mengikuti kelas online dari fiqeeh.com, dijamin bisnismu perlahan-lahan akan membaik dan sesuai kaidah hukum syariah

 

Belajar juga

Artikel

Baca Artikel Lainnya

Thumbnail
"Ngapain Bicara Riba, Indonesia Aja Masih Punya Utang!"

Riba haram sudah tertulis jelas dalam Al-Quran Surat Al-Baqarah ayat 275. Celakalah mereka yang masih menganggap riba ini hanya akal-akalan manusia. Astaghfirullah… Realitanya banyak juga ya...

Yudha Adhyaksa

09 Feb 2024

Thumbnail
Apakah Anak Berdosa Jika Orang Tuanya Pegawai Bank?

Seperti yang kita ketahui bersama, semua posisi di bank mendapatkan gaji dari bunga. Otomatis gajinya bercampur riba yang dilarang oleh Allah SWT. Hukum bekerja di bank sudah pasti haram. Tapi bagaima...

Yudha Adhyaksa

07 Feb 2024

Thumbnail
Tolak Tegas Lamaran Calon Suami Pegawai Bank!

“Bolehkah seorang perempuan menikah dengan calon suami yang bekerja di Bank?” Tawaran menikah dari sang calon suami memang susah ditolak. Fisiknya tampan, tanggung jawab, penyabar,...

Yudha Adhyaksa

06 Feb 2024

Daftar Sekarang

Ilmu Pengusaha Syariah

Terlengkap

Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan

Langganan Sekarang Image