Artikel
Yudha Adhyaksa
26 Nov 2024
Setelah Anda berniat berbisnis, biasanya timbul perasaan galau.
Sebetulnya bisnis apapun cocok yang penting halal dan dijalankan. Jangan sampai berumur 75 tahun baru menyesal, “Seandainya saya mulai bisnis ini sejak dulu...”, ”Seandainya saya teruskan rencana bisnis itu…“
Tapi namanya juga pemula selalu banyak hal yang dipikirkannya sehingga wajar takut melangkah. Nah, jika Anda punya pertanyaan mirip dibawah ini, inilah jawaban saya.
Anda tidak bisa membatasi jam mengurus bisnis lalu berharap bisnisnya bisa maksimal. Tidak ada itu Work – Life Balance.
Bisnis itu butuh komitmen panjang. Seorang pengusaha bisa bekerja sangat lama setiap harinya. Yang benar Integrated Work - Life, urusan bisnis yang terintegrasi dengan kehidupan pribadi. Tidak bisa dipisah.
Apakah Anda siap?
Pilihlah bisnis yang menghasilkan uang tercepat dan terbanyak.
Bisnis yang dijalankan mengikuti hobi biasanya kurang menghasilkan uang. Lalu bagaimana membayar gaji pegawai, bahan produksi, biaya listrik, dan sewa ruko?
Bersabarlah, kelak jika sudah sukses, Anda bisa jalani hobi apapun sesukanya.
Sebagai permulaan, pilih keahlian yang paling Anda kuasai.
Jalankan 3 bulan dan jika tidak menghasilkan uang, gantilah dengan keahlian lain. Disebut cocok jika keahlian Anda bisa menghasilkan uang secara konsisten. Ada orang 1 kali bisnis langsung cocok, ada juga ganti 13 bisnis lain baru cocok.
Banyak sebetulnya.
Waduh !
Kalau belum apa-apa tidak mau rugi…
Maunya ikut pelatihan bisnis berbayar tapi digratisin…
Maunya langsung dapat orang yang mau membeli agar tidak keluar biaya pemasaran, sepertinya Anda belum siap berbisnis.
Lebih baik teruskan kerja dulu ya, sambil melatih mental sebagai pengusaha hehe...
Nah inilah tips untuk mempermudah Anda membuat keputusan: mulailah bisnis sesuai karakter. Apa saja karakternya?
Jika Anda bernyali besar, siap terima konsekuensi apapun, Anda bisa menjual apa saja meski resiko kegagalannya tinggi.
Seorang Developer Properti Syariah nekat bersepakat dengan pemilik tanah 2 hektar tanpa Uang Muka. Tapi 3 bulan lagi dia harus bayar cicilan pertama 1 Milyar. Agar cepat laku, dia adakan Customer Gathering agar promosinya maksimal. Masalahnya lagi, yang daftar hadir ratusan orang sedangkan uangnya sisa 150 ribu. Lalu timbullah idenya untuk beli ayam dan disuwir-suwir agar cukup. Alhamdulillah acaranya sukses, banyak yang beli dan dia bisa bayar cicilan tepat waktu. Disini dia berhasil karena hidupnya kepepet dan sedikit terbantu dari pengalamannya menjadi marketing bankir riba. |
Jika Anda orangnya tipikal berhati–hati, Anda perlu meminimalisir resiko kegagalan dulu. Mulailah setelah mendapat ilmu bisnis yang terbukti sukses, setelah punya relasi banyak, setelah magang di perusahaan yang bergerak di bisnis yang diincar.
Bagaimanapun juga, semua pengusaha butuh pegawai. Dan tidak ada yang salah dengan itu karena ada plus minus masing–masing. Dimanapun posisi Anda sekarang, keluarkan kemampuan terbaik.
Untuk saat ini, Anda dapat menjadi Employee – preneur (pegawai bermental pengusaha). Besarkan perusahaan tempat Anda bekerja layaknya perusahaan sendiri. Curahkan 150% kemampuan Anda yang terbaik untuk merawat dan membesarkannya dengan sepenuh hati.
Tidak masalah bekerja diluar jam kerja walau tidak mendapat upah lembur. Jika ingin jadi pegawai berkinerja diatas rata-rata, jangan pasif menunggu instruksi atasan. Carilah masalah untuk dipecahkan.
Ambillah tugas teman agar seluruh tim selesai kerja lebih cepat. Berpikirlah bagaimana merampingkan sistem administrasi walau tanpa arahan. Buatlah ‘proyek’ personal untuk mengefisiensikan biaya secara signifikan. Kembangkan teknik promosi agar datang pemasukan alternatif. Lakukan semua itu, maka Anda sedang meng-upgrade diri menjadi calon pengusaha bermental baja.
Lakukan semua itu, maka Anda sedang meng-upgrade diri menjadi calon pengusaha bermental baja.
Apa saja keahlian yang dibutuhkan pengusaha di bisnis manapun? Ini dia.
Bagaimana, apakah Anda setuju keahlian diatas bisa menjadi bekal pengusaha?
Artikel
Terkadang orang hanya melihat para pengusaha yang memamerkan bisnisnya dari sisi kekayaannya saja sehingga ingin jadi seperti mereka. Padahal sebenarnya yang mereka tampakkan adalah ujung dari perjuan...
Yudha Adhyaksa
29 Nov 2024
Pegawai adalah aset paling berharga. Memiliki pegawai yang tepat jelas mempercepat pekerjaan seberapapun beratnya. Namun ada hal lain yang perlu dinilai juga bahkan krusial (menjadi penentu) yaitu mer...
Yudha Adhyaksa
29 Nov 2024
Bertahun-tahun lalu, saya bekerja di sebuah Bank di gedung tinggi di bilangan Sudirman, Jakarta Selatan. Saya ingat sekali, waktu itu sedang dikumandangkan adzan Ashar. Saya tengok keluar jendela d...
Yudha Adhyaksa
29 Nov 2024
Daftar Sekarang
Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan