background

Artikel

3 Karakter Pengusaha Pemula, Anda Yang Mana?

Yudha Adhyaksa

26 Nov 2024

Cover

Setelah Anda berniat berbisnis, biasanya timbul perasaan galau.

“Bisnis apa ya yang cocok untuk saya?”

Sebetulnya bisnis apapun cocok yang penting halal dan dijalankan. Jangan sampai berumur 75 tahun baru menyesal, “Seandainya saya mulai bisnis ini sejak dulu...”, ”Seandainya saya teruskan rencana bisnis itu…“

Tapi namanya juga pemula selalu banyak hal yang dipikirkannya sehingga wajar takut melangkah. Nah, jika Anda punya pertanyaan mirip dibawah ini, inilah jawaban saya.

“Bisnis apa yang bisa dikerjakan waktunya 8 jam sehari? Jadi setelahnya punya waktu untuk keluarga?”

Anda tidak bisa membatasi jam mengurus bisnis lalu berharap bisnisnya bisa maksimal. Tidak ada itu Work – Life Balance.

Bisnis itu butuh komitmen panjang. Seorang pengusaha bisa bekerja sangat lama setiap harinya. Yang benar Integrated Work - Life, urusan bisnis yang terintegrasi dengan kehidupan pribadi. Tidak bisa dipisah.

  • Ketika bermain sama anak, Anda menjawab WA konsumen.
  • Ketika keluar kota berbisnis, Anda membawa keluarga.
  • Ketika rapat sekolah anak, Anda berkoordinasi dengan tim.

Apakah Anda siap?

“Saya punya 2 bisnis dijalani barengan, tapi yang hobi hanya satu. Mana baiknya saya fokuskan?”

Pilihlah bisnis yang menghasilkan uang tercepat dan terbanyak.

Bisnis yang dijalankan mengikuti hobi biasanya kurang menghasilkan uang. Lalu bagaimana membayar gaji pegawai, bahan produksi, biaya listrik, dan sewa ruko?

Bersabarlah, kelak jika sudah sukses, Anda bisa jalani hobi apapun sesukanya.

"Saya bisa masak, berkebun, pandai bergaul - lalu keahlian mana yang perlu saya pertimbangkan untuk bisnis?"

Sebagai permulaan, pilih keahlian yang paling Anda kuasai.

Jalankan 3 bulan dan jika tidak menghasilkan uang, gantilah dengan keahlian lain. Disebut cocok jika keahlian Anda bisa menghasilkan uang secara konsisten. Ada orang 1 kali bisnis langsung cocok, ada juga ganti 13 bisnis lain baru cocok.

“Produk apa yang bermodal kecil?”

Banyak sebetulnya.

  • Juallah kebutuhan pokok karena paling dibutuhkan pasar
  • Jual produk yang bisa terima Uang Muka baru produksi
  • Produk yang tidak mengeluarkan biaya sewa tempat
  • Produk yang dikerjakan sendiri tanpa membayar pegawai.
  • Produk  yang cocok dengan lingkungan supaya laku.

“Bisnis apa yang tidak bikin rugi?”

Waduh !

Kalau belum apa-apa tidak mau rugi…

Maunya ikut pelatihan bisnis berbayar tapi digratisin…

Maunya langsung dapat orang yang mau membeli agar tidak keluar biaya pemasaran, sepertinya Anda belum siap berbisnis.

Lebih baik teruskan kerja dulu ya, sambil melatih mental sebagai pengusaha hehe...

3 Karakter Saat Merintis Bisnis

Nah inilah tips untuk mempermudah Anda membuat keputusan: mulailah bisnis sesuai karakter. Apa saja karakternya?

KARAKTER 1 : BERANI

Jika Anda bernyali besar, siap terima konsekuensi apapun, Anda bisa menjual apa saja meski resiko kegagalannya tinggi.

Seorang Developer Properti Syariah nekat bersepakat dengan pemilik tanah 2 hektar tanpa Uang Muka. Tapi 3 bulan lagi dia harus bayar cicilan pertama 1 Milyar. Agar cepat laku, dia adakan Customer Gathering agar promosinya maksimal.

Masalahnya lagi, yang daftar hadir ratusan orang sedangkan uangnya sisa 150 ribu. Lalu timbullah idenya untuk beli ayam dan disuwir-suwir agar cukup. Alhamdulillah acaranya sukses, banyak yang beli dan dia bisa bayar cicilan tepat waktu.

Disini dia berhasil karena hidupnya kepepet dan sedikit terbantu dari pengalamannya menjadi marketing bankir riba.

KARAKTER 2 : HATI - HATI

Jika Anda orangnya tipikal berhati–hati, Anda perlu meminimalisir resiko kegagalan dulu. Mulailah setelah mendapat ilmu bisnis yang terbukti sukses, setelah punya relasi banyak, setelah magang di perusahaan yang bergerak di bisnis yang diincar.

KARAKTER 3 : BUKAN KEDUANYA

Bagaimanapun juga, semua pengusaha butuh pegawai. Dan tidak ada yang salah dengan itu karena ada plus minus masing–masing. Dimanapun posisi Anda sekarang, keluarkan kemampuan terbaik.

Untuk saat ini, Anda dapat menjadi Employee – preneur (pegawai bermental pengusaha). Besarkan perusahaan tempat Anda bekerja layaknya perusahaan sendiri. Curahkan 150% kemampuan Anda yang terbaik untuk merawat dan membesarkannya dengan sepenuh hati.

Tidak masalah bekerja diluar jam kerja walau tidak mendapat upah lembur. Jika ingin jadi pegawai berkinerja diatas rata-rata, jangan pasif menunggu instruksi atasan. Carilah masalah untuk dipecahkan.

Ambillah tugas teman agar seluruh tim selesai kerja lebih cepat. Berpikirlah bagaimana merampingkan sistem administrasi walau tanpa arahan. Buatlah ‘proyek’ personal untuk mengefisiensikan biaya secara signifikan. Kembangkan teknik promosi agar datang pemasukan alternatif. Lakukan semua itu, maka Anda sedang meng-upgrade diri menjadi calon pengusaha bermental baja.

Lakukan semua itu, maka Anda sedang meng-upgrade diri menjadi calon pengusaha bermental baja.

7 Skill Pengusaha Yang Dibutuhkan

Apa saja keahlian yang dibutuhkan pengusaha di bisnis manapun? Ini dia.

  1. Kemampuan menahan stres teramat berat
  2. Cara mengatasi masalah kompleks dalam waktu singkat
  3. Tahan meladeni rekan kerja berkarakter ‘sulit’
  4. Mampu bersabar tingkat tinggi ketika kalah bersaing
  5. Kemampuan ulet bernegosiasi dengan beragam karakter
  6. Mampu berekspresi ‘poker face’ – datar tak terbaca lawan
  7. Mampu memimpin tim dengan karakter beraneka ragam

Bagaimana, apakah Anda setuju keahlian diatas bisa menjadi bekal pengusaha? 

 

 

Belajar juga

Artikel

Baca Artikel Lainnya

Thumbnail
5 Jenis Hak Khiyar, Pengusaha Wajib Tahu

Setelah sebelumnya sempat disinggung sedikit tentang hak Khiyar, sekarang saya akan bahas tersendiri. Mengapa? Karena saya merasa aturan ini sangat istimewa dan penting dalam bertransaksi agar tidak a...

Yudha Adhyaksa

24 Nov 2024

Thumbnail
Seluruh Proses Penciptaan Produk Harus Halal

Ingat, kehalalalan produk sudah dimulai sejak pemilihan bahan baku, pemrosesan hingga berbentuk produk jadi. Dengan begitu kita bisa pastikan tidak masuk unsur haram sedikitpun. Mengapa harus begit...

Yudha Adhyaksa

24 Nov 2024

Thumbnail
Larangan Jual Beli Barang Gharar

Gharar adalah ketidakjelasan besar Syariat melarang jual beli barang yang ketidakjelasanya tinggi karena merugikan penjual atau pembeli. Gharar itu jual-beli yang tidak jelas kesudahannya. Sebagian...

Yudha Adhyaksa

24 Nov 2024

Daftar Sekarang

Ilmu Pengusaha Syariah

Terlengkap

Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan

Langganan Sekarang Image