background

Artikel

Waktumu Dihabiskan Untuk Apa?

Yudha Adhyaksa

24 Dec 2024

Cover

Ketika kita bekerja, pernahkah kita berpikir seberapa banyak waktu yang terpakai untuk bekerja?

Secara normal seorang bankir bekerja 8 jam sehari. Namun, di Jakarta banyak pegawai bank bekerja sampai 18 jam sehari ketika lembur akhir bulan atau pelaporan pajak di awal dan tengah bulan. Karena jarak rumah yang jauh, beda kabupaten dan bahkan provinsi, waktu perjalanan sendiri sudah memakan rata-rata 3 jam. Jadi total 21 jam! Dan ini terus dilakukan tahun ke tahun hingga mencapai usia pensiun.

Jadi berapa banyak waktu hidup kita yang digunakan untuk bekerja? Hingga 3/4 nya kita habiskan untuk urusan pekerjaan!

Lalu, pernahkah kita bertanya tentang hukum syariah pekerjaan yang kita jalani? Apakah pekerjaan ini benar menurut hukum syariah? Halal atau haramkah? Patut kita tanyakan hal itu pada diri kita. Kenapa? Karena bila jatuh ke dalam kategori pekerjaan pekerjaan haram, maka selayaknya kita hindari.

Sekali-kali kita perlu berhenti sejenak dari pekerjaan.

Gambaran Waktu Hidup 

Merenungkan tentang seberapa banyak waktu yang kita miliki selama hidup. Inilah gambarannya[1].

No

Daftar Kegiatan

Dalam 1 Hari

Dalam 1 Tahun

40 Tahun

50 Tahun

60 Tahun

1

Kerja

8 jam

2.920 jam

13 tahun

16,5 tahun

20 tahun

2

Tidur

8 jam

2.920 jam

13 tahun

16,5 tahun

20 tahun

3

Sholat wajib dan sunnah

2 jam

730 jam

3 tahun

4 tahun

5 tahun

4

Makan 3 kali dan istirahat

2 jam

730 Jam

3 tahun

4 tahun

5 tahun

5

Mandi, dandan, berpakaian

1 jam

365 jam

1,8 tahun

2 tahun

2,5 tahun

6

Naik kendaraan, jalan kaki

1 atau 2 jam

365 jam

1,8 tahun

2 tahun

2,5 tahun

7

Baca Al Qur’an

1/2 jam

182,5 jam

11 bulan

1,5 tahun

1,2 tahun

8

Telpon, WA, nonton, dll

1 jam

365 jam

1,8 tahun

2 tahun

2,5 tahun

9

Terima tamu, mengobrol

1/2 jam

182,5 jam

11 bulan

1,5 tahun

1,2 tahun

 

TOTAL

24 jam

8.760 jam

 

 

 

Anda bisa lihat, bekerja memakan porsi yang besar. Jadi kalau usianya sampai 60 tahun, berarti 1/3 hidupnya habis untuk urusan pekerjaan saja. 20 tahun ini dengan catatan bekerjanya hanya 8 jam sehari. Fakta di lapangan jauh beda karena kenyataannya pegawai Lembaga Riba mampu bekerja hingga 12 jam per hari. Mereka adalah kaum pekerja super keras.

Lihat saja.

Jam normal kerja mereka adalah jam 08.00 – 17.00. Tapi karena begitu banyak tugas, mereka sering lembur lebih dari jam 20.00. Di tanggal pelaporan pajak, bisa kerja sampai jam 23.00. Paling parah itu di akhir bulan, sering juga berakhir hingga 01.00 dini hari!

Meski pekerjaan sudah selesai, perjuangan belum berakhir. Karena jauhnya jarak, mereka harus menempuh perjalanan 1 – 3 jam untuk sampai rumah. Baru tidur beberapa jam, eh jam 05.00 harus sudah keluar rumah mengejar transportasi umum untuk menghindari macet. Begitu seterusnya hingga pensiun.

Apakah ini kehidupan yang diinginkan?

Apakah sepadan dengan resiko yang akan ditanggung tak hanya di dunia tapi juga akhirat?

Jika berbuat dosa riba setiap hari, bagaimana nasib amal baiknya?

Apakah hidup bergelimangan dosa ini layak dipertahankan?

Bukankah selalu ada kesempatan untuk mendapat hidup yang diyakini benar?

Mumpung nafas masih ada, tinggalkan pekerjaan riba. Berhenti sekarang juga dari transaksi riba.

Fakta menunjukkan tidak semua orang berani mengambil resiko untuk mengajukan resign begitu tahu hukum riba. Kebanyakan menunggu uang Tunjangan Hari Raya, bonus akhir tahun atau setelah tabungannya cukup untuk hidup 1 tahun.

Namun, saya juga pernah melihat seorang mantan bankir yang begitu tahu pekerjaannya haram, tanpa berpikir panjang langsung mengajukan resign dan sebulan kemudian resmi menganggur, tanpa pekerjaan baru dan tidak ada bisnis sama sekali.

Ada juga orang yang nekat keluar dari Bank riba walau birokrasi kantor belum selesai. Dia pun masih menanggung utang dan belum tahu bagaimana melunasinya. Padahal pengetahuan agamanya biasa saja, bukan orang yang alim. Akhirnya kondisinya berbalik ; kalau dulu dia bersama anak buahnya mengejar debitur, sekarang mantan anak buahnya mencarinya untuk melunasi utang.

Mereka lakukan itu murni mengandalkan keimanan. Yakin Allah tidak akan membiarkan mereka mati kelaparan. Dan Allah benar-benar menolong mereka dari arah yang tidak disangka-sangka.

Ada yang bertemu pedagang nasi goreng yang tidak dikenalnya dan malah mengajarinya resep rahasia. Ada mantan nasabahnya yang menawarkan berbinis sebagai agen pakaiannya dan berubahlah mantan bankir menjadi pedagang pakaian. Mereka punya penghasilan baru yang selama ini tak terpikirkan olehnya.

Lalu bagaimana dengan mereka yang masih punya utang riba?

Utang ribanya akan diselesaikan melalui rezeki lain dari arah tak disangka-sangka pula. Siapa yang mendatangkan? Allah!

Anda tidak percaya? Saya ceritakan kisah nyata yang semoga menginspirasi untuk tetap hijrah ditengah kondisi sedang mencicil kredit riba.

1. Allah hadirkan penolong yang bersedia melunasi utangnya. Temannya yang lama tidak bertemu tiba-tiba mau melunasi utangnya ke Bank riba dan selanjutnya dicicil ke dia dengan nilai sesuai kemampuannya setelah resign dan tanpa bunga.

2. Ada juga yang melalui perantara Ustadz, seorang pengusaha tak dikenal membayar lunas utangnya, mengembalikan sertifikat tanah jaminannya dan minta dicicil terserah sesuai kemampuannya.

Inilah bukti nyata bahwa rezeki setiap orang sudah dijamin Allah, tinggal kita memilih untuk mengambil dengan jalan yang haq atau bathil.

Sudah saatnya kita lebih peduli dengan halal haramnya pekerjaan kita. Ini hidup kita dan nantinya kita akan bertanggung jawab atas pekerjaan kita. Apabila sudah terlanjur bekerja di dalamnya, segera lepas dari kantor ini karena kelak di Padang Mahsyar akan ditanya cara kita memperoleh dan membelanjakan uang. Masyarakat umum mungkin terhindar dari pekerjaan riba tapi bisa saja terjerumus ke lembah dosa riba akibat bertransaksi riba atau berbisnis riba dengan para perusahaan ini.

 

Belajar juga


[1] Waktumu, Dihabiskan Untuk Apa??? Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas

Artikel

Baca Artikel Lainnya

Thumbnail
Waktumu Dihabiskan Untuk Apa?

Ketika kita bekerja, pernahkah kita berpikir seberapa banyak waktu yang terpakai untuk bekerja? Secara normal seorang bankir bekerja 8 jam sehari. Namun, di Jakarta banyak pegawai bank bekerja samp...

Yudha Adhyaksa

24 Dec 2024

Thumbnail
Lunasi Utang Walau Dari Bank Riba

Ada yang bertanya : “Bolehkah meminjam uang ke Bank karena kepepet meski tahu itu riba ? Kalau tidak boleh apa solusinya bagi yang membutuhkan uang ? Karena hanya Bank yang berani meminjamkan...

Yudha Adhyaksa

13 Dec 2024

Thumbnail
Launching Produk Berdasarkan Budget

Pertanyaan paling sering muncul ketika ingin membuka usaha yaitu berapa modalnya (uang)? Pertanyaan ini perlu dijawab khusus, karena dari sini Anda bisa merencanakan budgetnya. Nah, saya beritahu y...

Yudha Adhyaksa

11 Dec 2024

Daftar Sekarang

Ilmu Pengusaha Syariah

Terlengkap

Dapatkan semua Kelas baru gratis
dengan berlangganan

Langganan Sekarang Image